Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mahfud MD Naik Darah Gara-Gara Anak Buah SBY

Mahfud MD Naik Darah Gara-Gara Anak Buah SBY Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Wasekjen Demokrat Andi Arief kembali membuat ramai dunia Twitter. Kali ini mantan Stafsus Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menilai pandangan mandan Ketua MK Mahfud MD tentang sengketa Pemilu berbahaya.

Mahfud yang panas pun langsung merespons cuitan Andi Arief. "Kalau dalam Sengketa Pemilu Anda bisa membuktikan kecurangan 1 juta padahal kalahnya 3 juta maka hasil pemilu tak bisa dibatalkan. Ini ketentuan UU No.8 Tahun 2011. UU ini dibuat pada saat Partai Demokrat berkuasa. Kalau menurut Anda salah, gugatlah Partai Demokrat (PD). Kok bilang berbahaya ke gue?" menjawab cuitan Andi Arief.

Sebelumnya, Andi memention Mahfud dengan tulisan. "Dengan logika berbahaya dari Prof @mohmahfudmd, kalau ada kecurangan 4 juta suara tidak apa-apa, selama perbedaan suara antar capres adalah 9 jt. BAHAYA," tulisnya.

Lebih lanjut, Mahfud kembali menjelaskan yang menandatangani UU No 8 Tahun 2011 adalah Presiden SBY. Tambahnya, erhitungan hasil pemilu boleh dibatalkan oleh MK jika selisih suara yang diperkarakan bisa mengubah urutan perolehan suara kemenangan.

"Kalau Anda bilang itu berbahaya, proteslah yang membuat dan menandatangani UU," tulisnya.

Andi pu membalas cuitan Mahfud dengan menganggap Mahfud mengajak berbuat curang di pemilu.

"Bagi saya penjelasan Prof @mohmahfudmd tetap berbahaya. SAMA juga dengan ajakan untuk pembiaran kecurangan dengan margin tertentu. Harusnya melarang kecurangan sebesar apapun," tulis Andi.

Tak hanya itu, Andi pun menyinggung tentang sosok Mahfud yang bukan pejuang demokrasi.

"Jangan terlalu percaya dengan Prof @mohmahfudmd, karena dalam catatan saya memang beliau penikmat demokrasi, bukan bagian yang terlibat aktif memperjuangkan, saya kenal beliau di Jogya," kata Andi.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: