Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

BPJS Kesehatan Pariaman Nunggak Rp2,6 Miliar

BPJS Kesehatan Pariaman Nunggak Rp2,6 Miliar Kredit Foto: Antara/Aprillio Akbar
Warta Ekonomi, Jakarta -

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Kota Pariaman, Sumatera Barat, mencatat jumlah tunggakan iuran kesehatan di kota itu mencapai Rp2,6 miliar.

"Jumlah tunggakan tersebut merupakan data dari 7.881 peserta yang kami himpun hingga November 2018," kata Kepala Kantor BPJS Kesehatan Kota Pariaman Sari Rusfa di Pariaman, Minggu (13/1/2019).

Ia mengatakan besarnya jumlah tunggakan iuran tersebut pada umumnya didominasi oleh masyarakat atau peserta BPJS kesehatan kelas III dengan beban biaya Rp25.500 per bulan.

Pihaknya menjelaskan apabila jumlah tunggakan tersebut telah mencapai enam bulan, maka secara otomatis peserta BPJS tidak bisa lagi menggunakan layanan pengobatan dan sejenisnya serta diharuskan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan serta kantor BPJS setempat. Dari jumlah tunggakan yang mencapai Rp2,6 miliar tersebut, BPJS Pariaman juga mencatat realisasi biaya sebesar Rp62 miliar hingga Oktober 2018.

"Realiasasi biaya tersebut seperti pelayanan kesehatan rujukan," katanya.

Menanggapi cukup besarnya jumlah tunggakan iuran peserta BPJS, pihaknya mengaku telah menghubungi yang bersangkutan secara langsung dengan mendatangi rumahnya.

"Jumlah tunggakannya bahkan mencapai 12 bulan, sehingga petugas harus mendatangi setiap rumah peserta agar kembali mengurus dan bisa menggunakan layanan BPJS seperti biasanya," ujarnya.

Saat ini lanjut dia, Kantor BPJS Kesehatan Kota Pariaman telah bekerja sama dengan empat rumah sakit, di antaranya Rumah Sakit Aisyiyah di Desa Taratak, Kecamatan Pariaman Tengah. Kemudian Rumah Sakit Umum dr Sadikin di Desa Kampung Gadang Padusunan, Kecamatan Pariaman Timur, Rumah Sakit Umum Pariaman dan Rumah Sakit Tamar Medical Centre di Kecamatan Pariaman Tengah.

Selain itu, BPJS Kesehatan juga telah bekerja sama dengan enam klinik swasta, dua klinik TNI dan Polri, tujuh Pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas), tiga dokter pribadi, serta satu orang dokter gigi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: