Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Perusahaan Ini Tuntut Google tentang Kasus Pelecehan Seksual

Perusahaan Ini Tuntut Google tentang Kasus Pelecehan Seksual Kredit Foto: Reuters/Jason Lee
Warta Ekonomi, Jakarta -

Seorang pemegang saham untuk perusahaan induk Google, Alphabet, telah menggugat raksasa teknologi tersebut, dengan tuduhan bahwa Google telah menutup-nutupi klaim pelecehan seksual terhadap beberapa eksekutif puncaknya.

Gugatan yang diajukan oleh pemegang saham, James Martin mengatakan dewan direksi Alphabet, termasuk Larry Page, Sergey Brin dan Eric Schmidt, terlibat langsung dalam penutupan itu, seperti yang dilansir dari Entrepreneur.com (14/1/2019).

Martin mendukung gugatannya dengan notulen rapat dewan Alphabet pada tahun 2014 dan 2016 tentang Andy Rubin dan Amit Singhal, masing-masing. Kedua mantan eksekutif Google itu meninggalkan perusahaan setelah keluhan pelecehan seksual, Rubin, khususnya, menerima paket keluar sebesar $90 juta meskipun penyelidikan internal menemukan klaim terhadapnya dapat dipercaya.

Menurut  Reuters, pengacara Martin berencana untuk memusatkan perhatian pada bagaimana biaya dewan direksi merugikan perusahaan hingga ratusan juta. Selain paket keluar besar-besaran yang diterima dua mantan eksekutif, ribuan karyawan di seluruh dunia juga keluar pada November sebagai protes setelah pembayaran diumumkan.

Gugatan itu meminta Rubin dan eksekutif tingkat tinggi lainnya untuk mengembalikan paket keluar mereka. Ia juga meminta Alphabet untuk mengizinkan pemegang saham non-manajemen untuk menominasikan setidaknya tiga anggota dewan dan mengubah struktur sahamnya, yang saat ini memberi Page dan Brin bagian pemungutan suara supermajority.

Selain itu, pihaknya ingin mengakhiri perjanjian non-pengungkapan dan arbitrasi wajib yang mencegah klaim pelecehan seksual dari go public.

CEO Google saat ini, Sundar Pichai berjanji untuk menerbitkan laporan transparansi pelecehan seksual yang diungkapkan secara publik dan menyediakan proses yang aman untuk melaporkan pelanggaran seksual secara anonim.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Clara Aprilia Sukandar
Editor: Clara Aprilia Sukandar

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: