Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kementerian BUMN Tak Usah 'Baperan'

Kementerian BUMN Tak Usah 'Baperan' Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Juru bicara BPN Prabowo-Sandi, Suhendra Ratu Prawiranegara, mengatakan kritik Prabowo Subianto atas pengelolaan BUMN yang menumpuk utang, tampaknya ditanggapi sinis oleh pihak pemerintah, khususnya Menteri BUMN dan jajaran.

“Semestinya Kementerian BUMN, tidak terlalu reaktif dan baperan serta malahan menantang-nantang. Apa yang disampaikan Pak Prabowo adalah realitas yang sulit dipungkiri,” ujarnya di Jakarta, Selasa (15/1/2019).

Ia menegaskan, pemerintah seharusnya membuka secara transparan kondisi BUMN yang disebutkan Prabowo.

"Coba kita buka data, sampai dengan akhir tahun 2018 lalu. Berapa hutang BUMN-BUMN yang disebut Pak Prabowo? Mari kita buka secara gamblang dan terang benderang. Berapa hutang Pertamina? Berapa hutang PLN, dan berapa hutang Garuda Indonesia? Berapa total hutang BUMN sampai dengan tahun 2018 lalu? Menurut catatan kami hutang total BUMN telah mencapai lebih Rp5.000 triliun," jelasnya.

Selain itu, Suhendra juga mendesak Kementerian BUMN menceritakan sebenarnya keadaan BUMN tersebut. "Coba tolong jelaskan dari sisi manajemen dan keuangan, apakah kondisi ini sehat dan proper? Apakah kondisi ini bisa dikatakan bahwa BUMN-BUMN tersebut akan tetap mampu terus bertahan dan mampu untuk berkompetisi ke depannya?," terangnya.

Semestinya pemerintah, khususnya Kementerian BUMN menyikapi kritik Prabowo ini secara positif, sebagai vitamin atau suplemen, sehingga justru memotivasi untuk menjaga agar BUMN tetap produktif dan berkelas internasional.

Selain itu, kata Suhendra, Pemerintah juga harus mereview dan mengoreksi kebijakannya seperti penugasan-penugasan kepada BUMN. Sehingga BUMN menjadi korporasi yang handal dan berdaya saing.

"Penugasan kepada BUMN yang tidak didukung dengan skema tanggung jawab pembiayaan (pendanaan) sudah barang tentu akan menjadi beban keuangan internal BUMN. Hal ini dapat ditilik pada BUMN Karya (konstruksi) dalam menjalankan penugasan-penugasan proyek infrastruktur yang ambisius," imbuhnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Irfan Mualim
Editor: Irfan Mualim

Bagikan Artikel: