Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Rumah Zakat Action Sigap Hadapi Bencana Alam 

Rumah Zakat Action Sigap Hadapi Bencana Alam  Kredit Foto: Agus Aryanto
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bencana yang menimpa Indonesia di 2018 menarik perhatian berbagai kalangan. Salah satunya Rumah Zakat, lembaga yang fokus pada program pemberdayaan masyarakat. Lembaga ini membuat program Rumah Zakat Action demi menguatkan peran kemanusiaan dalam upaya ikut serta membantu warga terdampak bencana.

Rumah Zakat Action menyiapkan program penanggulangan bencana berdasarkan fase dan jangka waktu yang ditetapkan pemerintah setempat, mulai dari fase tanggap darurat, transisi, dan pemulihan yang merupakan program pemberdayaan berkelanjutan. Selain pemberdayaan di bidang ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan lingkungan, Rumah Zakat akan membentuk program Kesiap-siagaan Bencana di wilayah Desa Berdaya yang berpotensi terkena bencana.

Nur Efendi, CEO Rumah Zakat mengatakan, dengan adanya Rumah Zakat Action yang mempunyai program Kesiap-siagaan Bencana di wilayah Desa Berdaya, diharapkan masyarakat yang berada di wilayah rawan bencana akan lebih sigap. Hal tersebut merupakan salah satu bentuk antisipasi untuk menyelamatkan diri dari bencana. 

"Tahun ini Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memprediksi akan ada 2.500 bencana yang terjadi," ujar Nur dalam Rumah Zakat Expose di Jakarta, Selasa (15/1/2019).

Melalui program tersebut, di 2018, total aksi penanganan bencana yang telah dilakukan Rumah Zakat, antara lain terbentuknya 40 desa tangguh bencana, empat sekolah siaga bencana, serta aksi penanganan tanggap darurat pada 162 titik bencana dengan jumlah penerima manfaat sebanyak 301.145 orang. 

"Kami juga mencoba untuk membuat model Desa Berdaya sebagai program pemulihan bencana secara berkelanjutan, hal ini sudah diimplementasi pada lokasi bencana gempa-tsunami Lombok dan di Palu," ujar Nur. 

Melalui berbagai programnya, sejak berdiri pada 1998 hingga 2018, Rumah Zakat mencatatkan sebanyak 4,6 juta orang sebagai penerima manfaat layanan yang diberikan Rumah Zakat, mulai dari Aceh hingga Papua. Beragam program pemberdayaan tersebut diimplementasikan di 1.259 Desa Berdaya yang tersebar di 30 provinsi dan 213 kota dan kabupaten di Indonesia.

Desa Berdaya merupakan cara Rumah Zakat memberdayakan masyarakat desa melalui pendekatan yang terintegrasi antara pembinaan ekonomi, pendidikan, kesehatan, lingkungan, hingga kesiap-siagaan bencana. Melalui aktivitas pembinaan dan pendampingan secara berkala tersebut, diharapkan Desa Berdaya dapat mendorong warga ke arah kemandirian, baik individual maupun komunitas. 

Dengan fokus pada pemberdayaan komunitas dan individu, Rumah Zakat, yakin Desa Berdaya akan menjadi solusi yang integratif untuk pemulihan daerah pascabencana. Target tahun ini ada 1.800 desa berdaya di 34 provinsi agar semakin banyak warga yang mandiri.

"Alhamdulillah, di 2018 ada 46% penerima manfaat yang diintervensi program ekonomi berhasil keluar dari garis kemiskinan," ujar Nur. 

Dalam kesempatan tersebut, Rumah Zakat juga menandatangani kerja sama kemanusiaan dengan Bukalapak. Melalui e-commerce tersebut, nantinya para pedagang online dapat melakukan penggalangan dana yang penyalurannya akan dilakukan oleh Rumah Zakat. Selain itu, para UKM binaan Rumah Zakat dapat menjual produknya di Bukalapak.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Agus Aryanto
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: