Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kemenkop-UKM Masih Fokus ke Reformasi Total Koperasi

Kemenkop-UKM Masih Fokus ke Reformasi Total Koperasi Kredit Foto: Kemenkop-UKM
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kementerian Koperasi dan UKM diharapkan fokus pada upaya reformasi total koperasi, termasuk memperbaiki kelembagaan koperasi yang ada.

Ketua Asosiasi Kader Sosio-Ekonomi Strategis (AKSES) Suroto di Jakarta, Senin (14/1/2019), mengatakan, capaian Kemenkop dan UKM hingga 2018 untuk melakukan reformasi total perkoperasian perlu lebih fokus untuk perbaiki kelembagaan koperasi. 

"Sejak pemerintahan Jokowi-JK berjalan 4 tahun lalu, capaian kontribusi koperasi PDB naik cukup signifikan dari 1,7% menjadi 4,48% dari jumlah koperasi sebanyak 152 ribu dan anggota 26 juta sesuai data BPS, 2018. Sementara jumlah pengusaha meningkat hingga 3,39%," kata Suroto.

Menurutnya, pencapaian di atas perlu diapresiasi dan ini pertanda ada perbaikan dalam kualitas koperasi. "Hanya saja masih sangat disayangkan misi reformasi total tentu belum seperti yang diharapkan," tambah Suroto.

Menanggapi hal itu, Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM, Meliadi Sembiring menegaskan bahwa pihaknya tetap fokus terhadap upaya reformasi total koperasi.

Meliadi menambahkan, pihaknya telah meluncurkan program reformasi total koperasi, meliputi reorientasi, rehabilitasi, dan pengembangan koperasi.

Reorientasi dilakukan dengan mengubah paradigma pengembangan koperasi dari kuantitas ke kualitas, sementara rehabilitasi dilakukan dengan mendata dan memperbarui data koperasi melalui Online Data System (ODS).

"Semua kebijakan itu telah mendorong naiknya kontribusi koperasi terhadap PDB dari 3,10% pada 2016 menjadi 4,48% pada 2017. Angka itu naik signifikan dibandingkan pada 2014 sebesar 1,71%," katanya.

Rasio wirausaha di Indonesia pada 2016 juga meningkat menjadi 3,10% per populasi penduduk jika dibandingkan tiga tahun sebelumnya yang hanya 1,65%.

Pihaknya juga telah menerapkan sejumlah program untuk mendorong perkembangan koperasi dan UMKM, di antaranya memangkas suku bunga pinjaman KUR menjadi 7% per tahun, selain juga memangkas pajak UMKM dari 1% menjadi 0,5%. Kebijakan ini diharapkan akan mendorong koperasi dan UMKM agar semakin berkembang usahanya.

Kementerian Koperasi dan UKM juga bekerja sama dengan kementerian dan lembaga lain, di antaranya Kementerian Keuangan, Kementerian Desa dan PDDT, serta Kemenkominfo.

"Selain itu, juga mengembangkan kemitraan dengan tiga perusahaan e-commerce seperti Go-pay, T-Cash, dan T-Money, marketplace, dan Bukalapak. Semuanya bekerja sama untuk meluncurkan kredit Usaha Mikro (UMi). Dengan transformasi digital, bisa dilayani dengan kredit UMI," katanya.

Di sisi lain, Kementerian Koperasi dan UKM telah meluncurkan sistem aplikasi Android yang mudah digunakan, yakni Kemenkop Center dengan tampilan yang menarik, sehingga masyarakat bisa mengunduh aplikasi ini untuk memperoleh informasi terkini dari Kementerian Koperasi dan UKM, termasuk jumlah koperasi dan program terbaru kementerian.

"Kami juga menyediakan laporan keuangan mikro Lamikro untuk UKM yang merupakan aplikasi berbasis Android dan bisa diunduh secara gratis dari Google Play," katanya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ning Rahayu
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: