Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Penasaran Soal Kesetaraan Biaya, Pria Ini Akhirnya Dirikan Marketplace Khusus Umrah

Penasaran Soal Kesetaraan Biaya, Pria Ini Akhirnya Dirikan Marketplace Khusus Umrah Kredit Foto: Tanayastri Dini Isna
Warta Ekonomi, Jakarta -

Berawal dari rasa penasarannya akan kesetaraan harga para jemaah umrah di Madinah, Faried Ismunandar akhirnya mendirikan sebuah marketplace khusus untuk perjalanan umrah. Kepada Warta Ekonomi, ia menceritakan kisah singkatnya dalam mendirikan platform digital tersebut.

Platform yang didirikan Faried bernama Pergiumroh.com. Melalui situs itu, ia dan timnya ingin mempertemukan calon jemaah umrah dan travel agensi yang menjalin kerja sama dengan mereka.

"Pada 2015 ketika saya umrah untuk pertama kalinya, saya berpikir, harga yang dibayarkan rombongan saya dengan rombongan lain sama atau tidak ya? Mengapa saya tidak pernah tahu? Mungkin karena memang tidak ada platform yang menginformasikan hal tersebut. Dari situ, saya berpikir, sebenarnya apa yang bisa memudahkan orang untuk ibadah umrah ini?" tanya CEO Pergiumroh.com itu.

Platform Pergiumroh menyediakan perbandingan harga paket-paket ibadah umrah, sehingga calon jemaah bisa mencari paket yang sesuai kemampuannya. Kemudian, Faried mengajak temannya yang memiliki background di digital agency dan memahami industri umrah.

Faried menuturkan, "Saya ajak dia untuk membangun platform. Soalnya, kalau tidak punya pengalaman dan pengetahuan sulit juga. Setelah itu, kami buat platformnya."

Akhirnya, kerja sama Faried dan temannya bernama Udin menelurkan perusahaan Pergiumroh pada Februari 2018. Kemudian, layanan mereka resmi diluncurkan pada Juli 2018. Melanjutkan perjuangannya, pada hari ini, Selasa (15/1/2019), Pergiumroh menjalin kerja sama dengan Truemoney untuk turun ke dunia digital dan menjangkau lebih banyak calon jemaah.

"Digitalisasi mempermudah hidup kita untuk melakukan banyak hal. Kami juga menawarkan transparansi yang dibeli atau dipilih konsumen. Kami juga sadar, masyarakat Indonesia 85% umat muslim belum semua punya literasi digital yang cukup, karena itu kami bekerja sama dengan Truemoney," cerita Faried lagi.

Ia mengakui, turun ke dunia digital untuk pertama kalinya memiliki tantangan tersendiri, yakni memberikan edukasi ke masyarakat perihal pembelian umrah secara online. Karena itulah, literasi digital menjadi PR tersendiri untuk ia dan timnya.

Faried menambahkan, "Selama ini masyarakat hanya mengenal pembelian umrah secara konvensional ke agennya. Untuk mulai perkenalkan opsi pembelian secara digital, itu jadi PR kami sendiri."

Saat ini, Pergiumroh telah memiliki 21 travel agensi yang memiliki lisensi dari Kementerian Agama. Dalam memilih partner agensi travel, Faried dan timnya mempelajari rekam jejak dari travel tersebut. Selain itu, ia juga memilih partner yang tidak pernah wanprestasi serta memiliki agitasi baik di masyarakat.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: