Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

DPR: Kasus Jiwasraya Merupakan Akumulasi Masalah Lama

DPR: Kasus Jiwasraya Merupakan Akumulasi Masalah Lama Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Anggota Komisi VI DPR RI, Johnny G Plate menilai kasus tunda bayar polis JS Saving Plan yang tengah dihadapi PT Asuransi Jiwasraya (persero) merupakan akumulasi dari masalah-masalah lama yang belum diselesaikan dengan tuntas.

Berangkat dari itu, Johnny pun meminta seluruh pemangku kebijakan (stakeholders) secara strategis memetakan akar masalah, sekaligus secara konsisten menyelesaikan masalah-masalah yang ada.

"Coba kita amati, berapa umur Jiwasraya? Sudah ratusan tahun kan? Nah, ini kenapa sekarang ramai-ramai? Saya lihat memang tidak ada komitmen dan konsistensi dari stakeholders sebelumnya untuk menyelesaikan masalah ini sampai akhirnya mulai muncul seperti sekarang," ujar Johnny di Jakarta, Rabu (16/1/2019).

Johnny mengaku guna mengetahui akar masalah kesulitan likuiditas yang tengah dihadapi Jiwasraya, DPR bersama pemerintah, dalam hal ini Kementerian Keuangan dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) secara intens melakukan rapat dengar pendapat.

Tak hanya itu, ia bilang, pihaknya juga secara berkala menggelar rapat secara maraton bersama regulator, dalam hal ini Otoritas Jasa Keuangan (OJK), untuk melakukan evaluasi, sekaligus meminta penjelasan perihal langkah-langkah konkrit terkait upaya pengawasan ke depannya. Upaya ini dilakukan agar seluruh kepentingan terwakili, termasuk nasabah.

"Dalam rapat pemerintah, OJK dan manajemen sudah lakukan banyak hal dengan menyusun exit plan dan opsi-opsi perbaikan yang sesuai prosedur dan efektif. Jangan malah dipolitisasi, seperti rumor BUMN-BUMN yang dikatakan bangkrut," tegasnya.

Jangan Dipolitisasi

Seperti diketahui, lantaran tengah dihadapi masalah likuiditas, manajemen Jiwasraya menunda kewajiban polis untuk 711 nasabah dengan nilai Rp802 miliar. Pasca dilakukan perombakkan di level direksi, manajemen Jiwasraya yang baru di bawah Hexana Trisasongko menawarkan opsi perpanjangan (roll over) dengan kompensasi pembayaran bunga di muka dengan di level 7% per tahun.

Namun, seiring dengan upaya tadi, Johnny juga mengendus adanya upaya politisasi di tengah upaya pembenahan manajemen dan bisnis. Terkait hal ini, ia pun berharap nasabah bisa tenang karena pemerintah bersama DPR akan secara intens berkoordinasi untuk menyelesaikan masalah ini.

"Saya lihat memang pola-polanya seperti itu. Saya pikir sudah usanglah pola seperti itu. Toh, nasabah juga sudah paham. Tinggal sekarang kita mendukung langkah-langkah perbaikannya," pungkas Johny.

Baca Juga: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: