Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ditanya Soal Tax Ratio, Jawaban Sandiaga Singkat

Ditanya Soal Tax Ratio, Jawaban Sandiaga Singkat Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pada debat Pilpres perdana, pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno berjanji meningkatkan tax ratio alias rasio pajak Indonesia dari yang sekarang sekitar 11,5% (outlook 2018) menjadi 16% terhadap produk domestik bruto (PDB).

Saat ditanyakan mengenai cara melakukan hal tersebut, Sandiaga mengaku akan menjelaskannya nanti. Dengan singkat dan terburu-buru, Sandi mengatakan, penjelasan mengenai peningkatan tax ratio tersebut butuh waktu panjang.

"Nanti aku terangin. Agak panjang penjelasannya," ujar Sandi di Jakarta, Sabtu (19/1/2019).

Sebelumnya, Wakil Ketua Dewan Kehormatan PAN, Dradjad Wibowo, menjelaskan strategi yang akan digunakan Prabowo-Sandi dalam meningkatkan tax ratio seperti yang diterapkan di Rusia dan Amerika Serikat (AS).

"Oleh sebab itu, kita harus berani mengambil langkah terobosan dalam menaikkan basis pajak. Langkah pertama yang ditempuh adalah memanfaatkan Kurva Laffer," jelasnya.

Drajad menjelaskan, kurva atau strategi yang akan diterapkan Prabowo-Sandi sudah diperkenalkan oleh Arthur B. Laffer, ekonom Amerika Serikat (AS) yang pernah menjadi anggota Economic Policy Advisory Board dari Presiden Ronald Reagan.

Dalam kurva Laffer, penerimaan perpajakan adalah 0 pada saat tarif 0%, lalu naik menuju penerimaan pajak maksimum pada tarif optimal tertentu, kemudian turun lagi menuju 0 pada tarif 100%.

Selain itu, diperlukan juga penyederhanaan ketentuan umum dan prosedur perpajakan, agar masyarakat nyaman masuk ke sistem pajak. Lalu, perlu penguatan SDM pajak dan pengawasan internal, sehingga intelijen dan pemeriksaan pajak bisa lebih efektif.

Selanjutnya, perlu perlindungan fisik terhadap aparat pajak di daerah yang rawan. Perlu lebih mengefektifkan obyek pajak, termasuk dalam PBB.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Irfan Mualim
Editor: Irfan Mualim

Bagikan Artikel: