Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jangan, Jangan Benturkan Islam

Jangan, Jangan Benturkan Islam Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Mataram -

Mantan Gubernur NTB, Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi, ikut merespons terkait penuhnya ruang publik terkait nasionalisme dan keislaman. Ia pun menegaskan bahwa diskursus ini telah berjalan dari lama.

"Seringkali publik berhadapan pada satu isu atau masalah berdasarkan yang dibaca dari tulisan orang yang menulis berbeda dengan konteks kita," katanya, Sabtu (19/1/2019).

Lanjutnya, ia menegaskan bahwa tidak ada pertentangan subtantif antara keislaman dengan nasionalisme. "Secara konsep dan praktis tak ada benturan," katanya lagi.

Tambahnya, hal ini menjadi berbeda ketika ada pengusung dengan munculnya kelompok nasionalis dan islamis dan membangun demarkasi berdasar pemahaman yang paling benar.

Selain itu, ia mencontohkan seperti, para nasionalis cinta tanah air dan tak peduli agama sedangkan islamis adalah yang menjadikan agama sebagai panduan pokok dan tidak ada urusan dengan nasionalisme.

"Ketika masuk tafsiran kelompok bisa jadi ada benturan. Dalam situasi apapun, kita harus tetap menjaga akal sehat," urainya.

Ia melanjutkan, semua pihak wajib menerangkan antara keislaman dan kebangsaan tidak ada pertentangan. Dan ia menegaskan bahwa Islam tidak datang di ruang kosong.

"Kebenaran dalam sejarah itu kebenaran dari Allah SWT. Cinta pada tanah air itu bagian dari naluri, tak mungkin bertentangan dengan agama," tukasnya.

Lebih jauh, ia menambahkan hal ini yang kemudian disebut Islam nusantara, yang maknanya mengajak semua mengkodifikasi keislaman Indonesia untuk bisa ditawarkan menjadi salah satu rujukan. Sambungnya, bila kalangan umat islam di Arab mengalami masalah nasionalisme dan ada resistensi, itu karena pengalaman kolektif bangsa Arab. Nation state atau negara yang terbentuk adalah skenario atau buatan dari penjajah.

"Kita tahu dalam sejarah, Jazirah Arab itu dibelah-belah oleh Inggris maupun Perancis. Negara di Arab itu dibagi-bagi," tukasnya.

Baca Juga: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: