Tim Prabowo Yakin Kalahkan Elektabilitas Jokowi-Ma'ruf

Warta Ekonomi, Jakarta -

Dari hasil survei Median menunjukkan selisih elektabilitas Joko Widodo-Ma'ruf Amin dengan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno kian tipis. Hal itu membuat Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga optimis bisa menyalib pasangan nomor urut 01 tersebut.

Juru debat BPN Prabowo-Sandi, Saleh Partaonan Daulay, mengatakan selama ini hasil survei internal yang dilakukan pihaknya memang menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan dari waktu ke waktu. Karena itu pun optimistis tak lama lagi, Prabowo-Sandiaga akan mampu mengungguli sang petahana.

"Survei median itu perlu diapresiasi. Walaupun kami tidak merasa puas dan berbangga, namun hasil itu perlu dijadikan sebagai alat perbandingan dengan survei internal yang dilakukan," ujarnya di Jakarta, Senin (21/1/2019).

"BPN tetap akan fokus meningkatkan elektabilitas pasangan 02. BPN yakin betul bahwa beberapa waktu ke depan, elektabilitas paslon 02 bisa menyalip pasangan 01. Tentu ini sesuatu yang sangat mungkin. Terbukti dari hasil survey median dan survei internal yang dilakukan oleh tim BPN," lanjutnya.

Ia menambahkan, pihaknya akan terus menggenjot seluruh mesin parpol koalisi dan relawan. Bahkan berupaya semaksimal mungkin agar suara Prabowo-Sandiaga dapat terus meningkat.

"BPN dan paslon 02 terus akan turun langsung ke masyarakat. BPN dan paslon 02 akan mendengar langsung apa keluhan dan apa keinginan mereka yang harus dikerjakan pemerintah. Sebagaimana yang telah dilakukan, masukan dan aspirasi mereka itu akan dijadikan sebagai rujukan dalam menentukan langkah yang akan diambil paslon ini ke depan," terangnya.

Ia berharap, melalui debat antar-kandidat, Prabowo-Sandiaga akan menggaet suara rakyat. Mengingat, debat perdana kemarin memberikan efek positif pada paslon nomor urut 02 itu.

Diketahui, hasil survei elektabilitas capres-cawapres oleh Median pada Januari 2019 yakni Joko Widodo-Ma'ruf Amin sebanyak 47,9% dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno ialah 38,7%. Sementara undecided voters yakni 13,4%.

Survei dilakukan pada 6-15 Januari 2019 terhadap 1.500 responden, populasinya seluruh warga yang memiliki hak pilih. Survei dilakukan menggunakan metode multistage random sampling dengan margin of error survei 2,5% pada tingkat kepercayaan 95%.