Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pengusaha Keberatan Harga Tiket ke Lombok Mahal Kelewatan

Pengusaha Keberatan Harga Tiket ke Lombok Mahal Kelewatan Kredit Foto: Antara/Syaiful Arif
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketua Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA) Nusa Tenggara Barat Dewantoro Umbu Joka menilai mahalnya harga tiket pesawat tujuan Lombok dapat mengganggu kunjungan wisatawan ke daerah itu.

"Mahalnya tiket pesawat ini sangat mengganggu kunjungan wisatawan ke NTB. Akibatnya juga berdampak pada penururanan pendapatan UMKM, seperti pusat oleh-oleh dan kuliner. Karena calon wisatawan akan berfikir dua kali mau datang belanja oleh-oleh. Belum di tambah bagasi yang berbayar," ujarnya di Mataram, Senin (21/1/2019).

Ia mencontohkan, harga tiket pesawat tujuan Jakarta-Lombok pulang pergi (PP) saja sudah menembus Rp2 juta sampai Rp4 juta. Belum lagi untuk rute-rute lainnya dari dan menuju Lombok Internasioal Airport (LIA).

"Bayangkan, harga tiket Lion dan City Link itu kisarannya Rp2 juta PP tanpa bagasi. Kalau Garuda itu harga tiket Rp3,8 juta sampai Rp4 juta PP. Bandingklan dengan harga tiket ke luar negeri sangat murah Rp1 juta sudah bisa PP. Bagaimana orang mau datang coba kalau harga tiketnya seperti itu," ucapnya.

Menurut Dewantoro, terkait mahalnya harga tiket tersebut, pihaknya sudah menyampaikan ke DPP Asita di Jakarta agar mendorong harga tiket pesawat tujuan Lombok juga bisa diturunkan seperti rute-rute lainnya.

"Kami sangat mengharapkan apa lagi NTB pascagempa ini butuh total 'recovery' (pemulihan) dari pemerintah pusat. Salah satu permintaan kita pihak maskapai untuk membantu dalam harga tiket khusus ke NTB," tegas Dewantoro.

Sebelumnya, mahalnya harga tiket pesawat tujuan Lombok ini juga disuarakan anggota DPRD NTB TGH Hazmi Hamzar yang dinilainya sangat memberatkan masyarakat.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: