Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Siap-Siap, WhatsApp Akan Bangun Pusat Pengecekan Fakta di Indonesia

Siap-Siap, WhatsApp Akan Bangun Pusat Pengecekan Fakta di Indonesia Kredit Foto: Agus Aryanto
Warta Ekonomi, Jakarta -

Penyedia layanan aplikasi perpesanan WhatsApp berencana membangun pusat pengecekan fakta di Indonesia. Minggu ini, mereka akan lakuka finalisasi kerja sama dengan mitra di Indonesia untuk dapat merealisasikan rencana itu.

Head of Public Affair Facebook, Carl Woog, mengatakan, nantinya, para mitra yang akan merespon pertanyaan mengenai kebenaran sebuah berita dalam momen pemilu 2019.

Hotline false news merupakan inisiatif di beberapa negara, antara lain: Meksiko, Brazil, dan India. Kami perlu mitra kerja lokal untuk merealisasikan ini. Minggu ini akan kami percepat finalisasi kerja sama dengan mereka,” ujar Carl Woog, Jakarta, Senin (21/1/2019).

Perwakilan WhatsApp yang datang ke Indonesia pada minggu ini memang bertujuan untuk membangun kerja sama dengan organisasi lokal, seperti Mafindo. Hal itu bertujuan untuk mengurangi distribusi hoaks dan informasi keliru yang ada di platform WhatsApp.

Sementara itu, VP Public Policy & Communications WhatsApp, Victoria Grand, berkata, pihaknya akan mengeksplorasi kerja sama apa yang akan dilakukan ke depannya kalau Facebook sudah pernah.

"70 ribu konten berbeda diproyeksi akan beredar selama pemilu, jadi kami berharap bisa berkolaborasi sesegera mungkin," ungkap Grand.

Sebelumnya, WhatsApp telah membangun pusat pengecekan fakta di beberapa negara, termasuk India. Di sana, mereka harus berkolaborasi dengan para pemangku kepentingan untuk mengatasi misinformasi dan disinformasi dalam pemilu.

“Tak hanya WhatsApp, tantangan itu juga harus dihadapi oleh seluruh perusahaan teknologi, pemerintah, dan pemangku kepentingan,” kata Woog.

Tak hanya itu, mereka juga mengadakan literasi digital untuk mengidentifikasi hoaks. Pemerintah India menggunakan materi pelatihan dari WhatsApp ke seluruh negara bagian India dan bermitra dengan sebuah yayasan digital di negara itu.

“Bila memungkinkan, hal itu akan dilakukan di Indonesia," pungkasnya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Kumairoh

Bagikan Artikel: