Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

PBB: Ekonomi Global 2019-2020 Bisa Tetap Tumbuh 3%, Tapi...

PBB: Ekonomi Global 2019-2020 Bisa Tetap Tumbuh 3%, Tapi... Kredit Foto: Theguardian.com
Warta Ekonomi, Jakarta -

Perserikata Bangsa-Bangsa (PBB) memperkirakan ekonomi global akan tumbuh sebesar 3,0% tahun ini dan pada 2020, sedikit di bawah ekspansi 3,1% pada 2018.

Namun, menurut PBB, kebijakan yang konkrit tetap diperlukan untuk memberantas kemiskinan pada 2030. Demikian dikatakannya dalam ramalan ekonomi tahunan "United Nations World Economic Situation and Prospects 2019".

"Ada banyak lampu kuning berkedip dan beberapa dari lampu kuning itu hampir pasti akan berubah jadi merah pada tahun mendatang, dengan konsekuensi yang sangat tidak terduga," kata Richard Kozul-Wright, kepala strategi globalisasi dan pengembangan di badan ekonomi PBB UNCTAD sebagaimana dikutip Reuters, Selasa (22/1/2019).

"Pertumbuhan itu rapuh, ketidakpastian tetap besar, risiko menjulang. Kita belum bisa melepaskan diri dari warisan krisis keuangan 2008-2009. Kita masih dalam tantangan baru," imbuh dia.

Laporan itu mengatakan jumlah pekerjaan meningkat, tetapi kualitas pekerjaan justru rendah, serta pertumbuhan ekonomi yang jauh lebih besar diperlukan di Afrika untuk membantu orang keluar dari kemiskinan.

Lebih dari 700 juta orang hidup di bawah garis kemiskinan yang ekstrim (US$1,90 per hari pada 2011 paritas daya beli) dan setengah dari mereka berada di Afrika sub-Sahara.

"Di Afrika, pertumbuhan ekonomi perlu naik ke angka dua digit untuk mencapai target pengurangan kemiskinan, jauh melampaui tingkat pertumbuhan yang tercatat selama 50 tahun terakhir," kata laporan itu.

Gambaran jangka pendek global tampak "cukup nyaman", kata Kozul-Wright, tetapi banyak risiko justru jauh lebih mengkhawatirkan dalam beberapa bulan terakhir.

Ada risiko yang terkait dengan melambatnya pertumbuhan ekonomi di Jerman dan China, sistem perbankan Italia, keluarnya Inggris dari Uni Eropa, dan fakta bahwa ekonomi dunia masih terlalu terbebani dengan utang satu dekade setelah krisis keuangan.

"Ada ancaman yang sangat serius terhadap pertumbuhan ekonomi di beberapa bidang perdagangan, utang, geopolitik, serta iklim. Kepercayaan pada lembaga-lembaga tradisional, baik domestik maupun internasional, terkuras sangat cepat," kata Kozul-Wright.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: