Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Rupiah Balik Lawan Dolar AS, Tapi Harus Waspadai Dua Sentimen Global Ini

Rupiah Balik Lawan Dolar AS, Tapi Harus Waspadai Dua Sentimen Global Ini Kredit Foto: REUTERS/Edgar Su
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pergerakan nilai tukar rupiah di pasar spot pagi ini diawali dengan penguatan 0,11% di level Rp14.205 per dolar AS. Meskipun begitu, adanya sentimen negatif dari pasar global, terutama isu melambatnya pertumbuhan ekonomi China membuat penguatan rupiah rawan berbalik arah. 

Sampai dengan pukul 10.45 WIB tadi, dolar AS sempat berbalik melawan rupiah dnegan penguatan 0,01%, namun tak lama kemudian, rupiah kembali melemahkan dolar AS. 

Kini, rupiah terpantau menguat 0,04% ke level Rp14.218 per dolar AS. Sementara itu, di hadapan mata uang dunia lainnya, rupiah juga terpantau menguat 0,25% terhadap dolar Australia, menguat 0,02% terhadap euro, dan menguat 0,04% terhadap poundsterling Inggris. 

Usai masuk ke daftar mata uang terlemah di Asia pada perdagangan kemarin, kini rupiah justru berhasil masuk ke dalam daftar mata uang terkuat di Asia. Rupiah hanya terpantau melemah 0,11% dan 0,24% di hadapan yen JEpang dan won Korea. 

Meskipun demikian, rupiah tetap harus mewaspadai beberapa sentimen negatif yang mengancam pergerakan rupiah untuk terus menguat.

Rilis data ekonomi China yang dipublikasikan Biro Statistik Nasional China mencatat pertumbuhan ekonomi negeri tirai bambu di kuartal IV 2018 hanya 6,4% (yoy). Pertumbuhan tersebut lebih lambat jika dibandingkan dengan kuartal sebelumnya yang mencapai 6,5% (yoy). 

Secara keseluruhan, di tahun 2018, pertumbuhan ekonomi China tercatat hanya tumbuh sebesar 6,6%, sedangkan di tahun sebelumnya pertumbuhan ekonomi mencapai 6,8%. 

Tak hanya itu, rupiah juga perlu waspada terhadap sentimen yang datang dari ketidakpastian Brexit hingga saat ini. Ketidakpastian tersebut akhirnya membuat investor global untuk bermain aman sembari menunggu perkembangan London. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: