Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Survei Prabowo Naik, Ternyata Kader PKS yang Punya Median

Survei Prabowo Naik, Ternyata Kader PKS yang Punya Median Kredit Foto: Antara/Galih Pradipta
Warta Ekonomi, Jakarta -

Lembaga Survei Median, Senin (22/1), merilis hasil survei di bulan Januari 2019, yang menyebut bahwa perbedaan elektabilitas pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin dengan Prabowo Sandi kini hanya berjarak 9,2%.

Menurut Rofiq Al Fikri, selaku Koordinator Jaringan Masyarakat Muslim Melayu (JAMMAL), masyarakat Indonesia tidak perlu risau dengan hasil ini.

Rofiq Al Fikri dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa (22/1/2019), berpendapat, seperti halnya TV One, Median merupakan lembaga survei yang berbeda dengan lembaga survei lainnya yang menyebut selisih elektabilitas Jokowi-Prabowo terpaut jauh, yakni sekitar 20%.

Lebih lanjut Rofiq menjelaskan, hendaknya masyarakat mempercayai lembaga-lembaga survei yang berdasarkan sejarah mempunyai keakuratan tinggi dalam mengeluarkan hasil surveinya, sebagai contoh Litbang Kompas, Populi Center,  Charta Politica, LSI, dan Lipi.

Dalam rilis yang diterima, Rofiq Al Fikri mengungkapkan bahwa Lembaga Survei Median, secara kepemilikan dimiliki oleh seorang Kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang bernama Rico Marbun.

Berdasarkan rekan jejak yang pernah ditelusuri, survei Median pernah mengeluarkan hasil dimana pada Mei 2013 yang lalu, menempatkan PKS sebagai Partai dengan elektabilitas tertinggi dibawah PDIP dan Golkar menjelang Pemilu 2014.

Namun pada akhirnya, hasil survei Median meleset jauh. Pada Pemilu 2014, PKS hanya menempati peringkat ketujuh, jauh dibawah perolehan suara PDIP dan Golkar.

"Oleh karena itu, dengan segala campur tangan dari pemilik Median yang selalu ngawur dalam mengeluarkan hasil surveinya, publik dihimbau untuk tidak sepenuhnya mempercayai," ujarnya.

Di akhir rilis yang diterima, Rofiq Al Fikri sekali lagi mengingatkan bahwa hasil survei mampu mempengaruhi opini publik, namun peran serta publik dalam memilah-memilah informasi yang beredar, akan membawa publik tidak lagi mudah dibodohi.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: