Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pakistan Jadi Pasar Sawit Terpenting Bagi Indonesia

Pakistan Jadi Pasar Sawit Terpenting Bagi Indonesia Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pakistan merupakan pasar sawit terpenting bagi Indonesia. Bahkan Indonesia pasar terbesar keempat  setelah India, Uni Eropa, dan China.

Untuk itu pemerintah bersama pelaku usaha industri sawit nasional  terus berupaya untuk meningkatkan ekspor minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) beserta produk turunannya ke Pakistan melalui partisipasi di 4th Pakistan Edible Oil Conference (PEOC) and Price Outlook 2019 di Karachi, Pakistan.

Dalam ajang konferensi tersebut  dihadiri seluruh pengusaha minyak nabati dunia. Sementara itu, kalangan pengusaha sawit Indonesia hadir bersama Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki). Hadir pula pada ajang ini Duta Besar RI untuk Pakistan, Iwan Suyudhie Amri.

Di sela-sela konferensi, Dubes RI bersama dengan Konjen RI Karachi Totok Prianamto dan Ketua GAPKI, Joko Supriyono menyelenggarakan Working Lunch dengan jajaran pengurus Pakistan Vanaspati Manufacture Association (PVMA) dan Pakistan Edible Oil Refiners Association (PEORA).

Acara ini ditujukan dalam rangka peningkatan perdagangan sawit serta untuk membahas penguatan kerjasama melalui forum komunikasi eksportir-importir yang dibentuk atas inisiatif Indonesia di Karachi, Maret 2017, yakni Indonesa-Pakistan Palm Oil Joint Committee (IP JPOC).

Menurut Dubes, Iwan Suyudhie Amri, komunikasi antarpelaku usaha sawit perlu terus dibina untuk menjawab tantangan yang muncul. Termasuk tantangan terkait pelarangan Vanaspati Ghee yang muncul sejak dua tahun terakhir.

Dubes RI juga menegaskan bahwa pemberian bebas tarif bagi 20 tambahan produk Pakistan, merupakan upaya strategis Pemerintah Indonesia meningkatkan hubungan perdagangan kedua negara secara lebih berkesinambungan.

“Upaya ini sangat diapresiasi oleh berbagai kalangan di Pakistan,” ujar Iwan .

Dalam kesempatan itu juga disepakati langkah bersama antara GAPKI dan PVMA untuk merumuskan langkah-langkah ke depan untuk mengamankan pangsa pasar sawit Indonesia di Pakistan. Antara lain dengan mempromosikan kelapa sawit yang ramah kesehatan dan lebih efisien dibanding minyak nabati lainnya.

Sekedar informasi kontribusi Pakistan terhadap nilai ekspor sawit Indonesia mencapai US$2 miliar atau hampir 10% dari total ekspor yang mencapai US$22,9 miliar pada 2017. Rerata konsumsi minyak nabati Pakistan berkisar 14-15 kg per kapita per tahun, masih lebih kecil dibandingkan Indonesia yang mencapai 21 kg per kapita per tahun atau India yang sekitar 23 kg per kapita per tahun. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Kumairoh

Bagikan Artikel: