Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

BNI Akui Gejolak Ekonomi Bikin Laba Bersih Melambat di 2018

BNI Akui Gejolak Ekonomi Bikin Laba Bersih Melambat di 2018 Kredit Foto: Antara/Reno Esnir
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (IDX: BBNI) sepanjang 2018 pertumbuhan Laba Bersih 10,3% yoy, dari Rp13,62 triliun pada akhir 2017 menjadi Rp15,02 triliun pada akhir 2018.

Meski meningkat, namun pertumbuhan laba ini cenderung melambat. Pasalnya pada tahun 2017 lalu, BNI sempat menorehkan pertumbuhan laba bersih mencapai 20,1% bila dibandingkan tahun 2016.

Direktur Keuangan BNI, Anggoro Eko Cahyo, mengatakan perlambatan pertumbuhan laba ini karena kondisi ekonomi dan keuangan domestik maupun luar negeri yang berfluktuasi pada tahun 2018.

"Mengenai profit, tahun 2018 bukan tahun yang mudah, tahun yang penuh volatilits. Jadi pelemahan currency, kenaikan suku bunga, lalu juga rupiah berfluktusi, harga komoditas menurun. Lalu trade war AS dengan China, harga minyak fluktuatif," kata Anggoro di Jakarta, Rabu (23/1/2019).

Dengan kondisi seperti itu, BNI pun akhirnya menaikkan coverage ratio dari sebelumnya di level 148% menjadi 152,9% di tahun 2018. Kalau kita lihat coverage ratio kan naik, artinya rate cost juga turun, artinya kita lebih konservatif menyiapkan bumper, bantalannya ditebalin. Bumpernya ini kan yang di coverage Ratio ini kan. Kalau coverage Ratio disamakan dengan tahun lalu kan pasti lebih tinggi," paparnya.

Dari sekian banyak tantangan tersebut, Anggoro mengakui, fluktuasi nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS menjadi tantangan terberat di tahun 2018. Meski demikian BNI masih mampu mendeliver pencapaian laba bersih sesuai target dan guidance yang diharapkan.

"Dengan kondisi seperti itu, BNI masih bisa mendeliver sesuai guidance, artinya sesuai rencana di tahun 2018. Jadi kalau dilihat perbandingan (pertumbuhan laba) antara 20% ke 10% kita lihat kondisi makro yang berbeda. Tapi dengan kondisi makro yang beda-beda kami masih tetap bisa mendeliver angka sesuai dengan guidance," jelas Anggoro.

Baca Juga: Pemprov Bali Bakal Sediakan Loket Pungutan Wisman di Terminal Domestik Bandara

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Kumairoh

Bagikan Artikel: