Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

IHSG Diprediksi Masih Terkoreksi, Analis Binaartha Sarankan Enam Saham Ini

IHSG Diprediksi Masih Terkoreksi, Analis Binaartha Sarankan Enam Saham Ini Kredit Foto: Antara/Dhemas Reviyanto
Warta Ekonomi, Jakarta -

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,27% di level 6.451,17 pada perdagangan Rabu (23/01/2019) kemarin. Secara teknikal, terlihat adanya indikasi IHSG bergerak melanjutkan pelemahan pada perdagangan hari ini.

Analis Binaartha Technical Research, M. Nafan Aji Gusta, menyatakan bahwa berdasarkan indikator, MACD masih berada di area positif. Namun, stochastic dan RSI sudah menunjukkan jenuh beli. 

"Terlihat pola bearish pin bar yang mengindikasikan adanya potensi koreksi lanjutan pada pergerakan IHSG sehingga berpeluang menuju ke area support dengan range 6.439,33 hingga 6?427,49," ungkapnya dalam keterangan di Jakarta, Kamis (24/01/2019).

Meskipun begitu, ada sejumlah rekomendasi saham yang dapat menjadi pertimbangan investor. 

1.AKRA

Pergerakan harga masih bertahan di atas garis tengah dari bollinger dan terlihat pola bullish spinning top yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli dengan akumulasi beli di level 4.450–4.500

2. ASII

Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terlihat bullish inverted hammer candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli dengan akumulasi beli di level 7.975–8,200. 

3. BBRI

Pergerakan harga masih bertahan di atas garis tengah dari bollinger dan terlihat pola bullish doji star candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli dengan akumulasi beli di level 3.740–3.770. 

4. BMRI

Terlihat pola bullish inverted hammer candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli pada pergerakan harga saham dengan akumulasi beli di level 7.375–7.475.

5. ITMG

Pergerakan harga masih bertahan di atas garis tengah dari bollinger dan terlihat pola bullish inverter hammer candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli dengan akumulasi beli di level 22.100–22.250.

6. MYOR

Terlihat pola tweezer bottom candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli pada pergerakan harga saham dengan akumulasi beli di level 2.520–2.560.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: