Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

2019, SKK Migas Kalsul dan KKKS Canangkan Pengeboran 218 Sumur 

2019, SKK Migas Kalsul dan KKKS Canangkan Pengeboran 218 Sumur  Kredit Foto: Reuters/Jorge Silva
Warta Ekonomi, Balikpapan -

Satuan Kerja Khusus Minyak dan Gas (SKK Migas) Kalimantan Sulawesi bersama KKKS merencanakan pengeboran sebanyak 218 sumur di tahun 2019.

KKKS terbanyak yang melakukan perencanaan pengeboran ada di Pertamina Hulu Mahakam yakni 118 sumur, disusul PEP Asset Kalsul sebanyak 63 sumur, kemudian PHSS mengebor 29 sumur dan HKT 3 sumur, serta JOB Pertamina Medco Tomori 2 sumur, ENI Sepinggan 2 sumur dan Pandawa Prima Lestari untuk 1 sumur.

“Di Kalsul memang PHM masih yang utama paling banyak melakukan kegiatan di Kalimantan Timur. Tentunya untuk mencapai target itu dibutuhkan dukungan dari semua pemangku kepentingan khususnya pemerintah daerah, pihak keamanan hingga masyarakat. Kalau semua bersinergi, maka kegiatan hulu migas bisa berjalan dengan baik dan manfaatnya pun dapat dirasakan bersama, baik nasional maupun di daerah," kata Kepala SKK Migas Perwakilan Kalsul Syaifuddin didampingi Kepala Urusan Operasi SKK Migas Perwakilan Kalimantan Sulawesi (Kalsul), Roy Widhiarta, dan Kepala Urusan Humas SKK Migas Perwakilan Kalsul Sebastian (23/1/2019).

Di Kalsul ada 22 wilayah kerja ekploitasi dengan target lifting di 2019 sebanyak 89.870 BOPD dan gas 2.455 juta standar kaku kubik perhari (MMSCFD).

Syaifuddin mengatakan penerimaan negara meningkat sejak pengalih kelola blok migas di Kalimantan dan Sulawesi yang kini berjumlah 22 Wilayah Kerja Eksploitasi.

Syaifudin membeberkan, industri hulu migas pada 2018 lalu mencapai USD17,5 miliar atau sekitar Rp215 triliun.

"Angka itu melampaui target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018 yang sebesar USD11,9 miliar atau sekitar Rp160,6 triliun. Sehingga pencapaian penerimaan negara hingga 147% di atas target APBN dan Kalsul menyumbang 24 persennya,” ulasnya.

Dia juga melihat situasi yang makin membaik seperti adanya beberapa  pelimpahan kewenangan diantaranya pertanahan untuk skala kecil dibawah 5 hektare termasuk proses lifting yang dahulu dilakukan oleh pihak ketiga.

"Pelimpahan kewenangan itu bagian dari penguatan kantor perwakilan serta mempercepat pelayanan SKK Migas kepada stakeholders dalam hal koordinasi dan pengambilan kebijakan di lapangan," ujarnyaDi kantornya  telah ada 12 tenaga lifting di SKK Migas Wilayah Kalsul yang rutin melakukan tugas-tugas lifting di titik serah produksi migas.

Untuk target lifting migas secara nasional berada di atas target APBN 2018 yakni menjadi 2,025 juta barel per hari dari sebelumnya 2 juta barel per hari. Jika dirincikan, maka target lifting untuk minyak bumi menjadi 775 ribu barel per hari dan lifting gas bumi 1,250 juta MMSCFD.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Andi Aliev
Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: