Kredit Foto: Antara/Wahyu Putro A
Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) bakal menelusuri sumber dana Rp2 miliar yang digunakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) memborong sabun cuci di Garut, Jawa Barat.
Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin, Arsul Sani, mempersilakan Bawaslu melakukan tugas dan fungsinya.
"Silakan saja. Bawaslu itu kan memang oleh UU Pemilu diberi kewenangan untuk melakukan penyelidikan terhadap dugaan pelanggaran pemilu," ujarnya di Jakarta, Kamis (24/1/2019).
Namun Arsul enggan menjelaskan lebih jauh soal pembelian 100 ribu botol sabun cuci itu. Menurutnya, keterangan dari Sekretaris Kabinet Pramono Anung sudah cukup. Dimana sebelumnya, Pramono mengungkapkan jika dana Rp2 miliar bersumber dari TKN Jokowi-Ma'ruf. Ribuan botol sabun cuci itu pun akan dikelola TKN untuk dibagikan.
"Sudah dijelaskan oleh Pak Pram. Nggak perlu saya ulangi. Nanti malah salah," imbuhnya.
Komisioner Bawaslu, Mochammad Afifuddin, menjelaskan saat ini pihaknya tengah mencari jalan penelusuran terkait duit sebesar Rp2 miliar itu. Salah satu hal yang ditelusuri adalah terkait posisi Jokowi saat peristiwa tersebut, apakah sebagai presiden atau paslon.
"Sedang dipikirkan untuk dilakukan pencarian atau investigasi mengenai keterangan-keterangan yang kontradiktif jika memang itu yang terjadi," terangnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Irfan Mualim
Editor: Irfan Mualim
