Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Apa Itu Dompet Digital?

Apa Itu Dompet Digital? Kredit Foto: OVO
Warta Ekonomi, Jakarta -

E-wallet atau dikenal juga dengan istilah dompet digital belakangan popularitasnya makin menanjak, terlebih setelah dua pemimpin pasar pembayaran digital, yakni Go-Pay dan Ovo massif menawarkan berbagai promo menggiurkan. Tak ayal, penetrasi pembayaran lewat mobile ini pun hampir menginjak angka 30%, berdasarkan hasil studi dari lembaga riset independen FT Confidential Research.

Banyak orang mulai merasakan manfaat dompet digital seperti menawarkan kepaktisan, efisiensi, keamanan, hingga promo dan diskon layaknya kartu kredit. Adapun, sebagian yang lain masih bertanya-tanya: sebenarnya apa sih dompet digital? Apa bedanya dompet digital dengan dompet konvensional? Artikel ini berupaya untuk menjawab pertanyaan tersebut.

Secara umum, dompet digital didefinisikan sebagai aplikasi elektronik yang digunakan untuk transaksi secara online melalui smartphone, yang kegunaannya hampir sama dengan kartu kredit atau debit.

Melansir The Economic Times, dompet digital adalah jenis akun prabayar yang dilindungi dengan kata sandi di mana pengguna dapat menyimpan uang untuk setiap transaksi online, seperti pembayaran untuk makanan, belanja barang online, dan tiket penerbangan.

Layanan ini memiliki dua komponen utama, yakni perangkat lunak dan informasi. Perangkat lunak menyimpan informasi pribadi dan menyediakan keamanan dan enkripsi data, sedangkan informasi adalah data rinci tentang pengguna yang mencakup nama, alamat pengiriman, metode pembayaran, transaksi pembayaran, info kartu kredit atau debit, dan sebagainya.

Untuk mengatur akun e-wallet, pengguna perlu menginstal aplikasi pada gawainya, dan memasukkan informasi relevan yang diperlukan. Informasi ini akan tersimpan dalam database dan diperbarui secara otomatis.

Pengguna pun tak perlu khawatir karena layanan ini terbilang aman. Pasalnya, aplikasi e-wallet rata-rata menggunakan tiga platform pembayaran, yakni QR Code, Near-Field Communication (NFC), dan One-Time Password (OTP), yang memerlukan verifikasi dari pengguna di setiap transaksi yang hendak dilakukan.

Dompet Digital di Indonesia

Pertumbuhan dompet digital di Indonesia diawali oleh Telkomsel yang merilis T-Cash pada 2007, lalu disusul Dompetku oleh Indosat setahun setelahnya, dan XL Tunai dari XL Axiata pada 2012.

Layananya pun terbilang masih sedikit, yakni meliputi top up pulsa dan data internet, serta transfer uang ke bank yang tergabung dalam ATM Bersama. Dengan perkembangan teknologi yang pesat, dompet digital mulai bertransformasi dengan memperluas layanan pembayaran.

Seperti Go-Pay yang meluncur pada 2016, selain bisa digunakan untuk berbagai layanan lain yang ada di aplikasi Go-Jek, juga bisa untuk melakukan transaksi di berbagai merchant di pusat perbelanjaan. Bahkan, Go-Pay segara diterapkan di sejumlah kantin sekolah, dan kemungkinan diperluas untuk pembayaran iuran sekolah.

Sementara Ovo yang sudah bekerja sama dengan Grab dan Tokopedia, diterima oleh 70% pusat perbelanjaan di Indonesia termasuk kafe, bioskop, penyelenggara parkir, dan supermarket. Pendatang baru DANA, menyediakan fitur meliputi pembelian pulsa, tagihan listrik dan telepon, pembayaran PDAM, iuran BPJS, cicilan kartu kredit, serta transfer dana antarpengguna.

Terakhir, T-Cash, Go-Pay, dan Ovo memperluas ekosistem ke ranah transaksi pelayanan publik. Lewat kerja sama dengan pihak kepolisian di beberapa daerah, keduanya melayani pembayaran untuk perpanjang SIM dan SKCK.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rosmayanti
Editor: Cahyo Prayogo

Bagikan Artikel: