Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mengenal Tren Penggunaan Layanan Pembayaran Seluler

Mengenal Tren Penggunaan Layanan Pembayaran Seluler Kredit Foto: Unsplash/Rawpixel
Warta Ekonomi, Jakarta -

Seberapa sering sistem pembayaran seluler digunakan pada tahun 2018 lalu? Berdasarkan riset platform penyedia layanan survei Jakpat, rata-rata penggunaan pembayaran seluler berada di angka satu hingga tiga kali. Uniknya, pengguna terbanyak pembayaran seluler berusia 40 tahun ke atas (16,31%), diikuti pengguna berusia 20 hingga 25 tahun (14,74%). Lantas, dalam transaksi apa saja mereka akan menggunakan pembayaran seluler?

Untuk menelaah tren penggunaan pembayaran seluler, JakPat melibatkan total 1.894 responden pada surveinya. Dari hasil survei itu, diketahui: pembayaran seluler akan akan digunakan pada transaksi: isi ulang data dan pulsa (73,8%), belanja online (68,6%), transfer uang (65,8%), tagihan listrik dan sebagainya (47,7%), layanan antar makanan (45,1%), transportasi umum dan online (38,8%), makan di restoran (36,9%), belanja di toko retail (32%), prepaid uang digital (31,5%), pesawat dan kereta (25,8%), investasi dan tabungan (22,7%), pembayaran kartu kredit (20,5%).

Baca Juga: Indonesia Mobile Payment Trend of 2018

Lalu tipe dan merek pembayaran seluler apa yang mereka gunakan? Dari sisi kepopuleran, Go-Pay dan layanan mobile banking berada di garis terdepan. Hampir 60% responden mengetahui dan menggunakan layanan tersebut. Go-Pay telah diluncurkan sejak 2016 lalu dan telah digunakan oleh sekitar 108 juta pengguna aplikasi Go-Jek.

Selanjutnya, ada OVO (40,5%), TCash (38,6%), dan Flazz BCA (27,6%). Menariknya, OVO yang baru diluncurkan pada 2017 bisa menyalip TCash yang sudah ada sejak 2007 lalu.

Pembayaran Seluler untuk Beragam Keperluan

Dalam berbagai keperluan, merek yang digunakan oleh pengguna berubah-ubah. Contoh, untuk pembayaran tagihan, top up layanan telekomunikasi, dan prepaid uang elektronik, lebih dari 50% responden memilih untuk menggunakan mobile banking. Opsi kedua mereka adalah Go-Pay dengan layanan Go-Bills dan Go-Pulsa di dalamnya.

Sementara, untuk kebutuhan makan, Go-Pay dan OVO menjadi pilihan terbanyak para pengguna pembayaran seluler. Di sisi transportasi, mobile banking menjadi pilihan utama karena platform penjualan tiket menyediakan pilihan pembayaran mobile banking. Untuk layanan ride-hailing, 72,9% memilih Go-Pay dan OVO karena keduanya terintegrasi dengan Go-Jek dan Grab.

Untuk keperluan finansial, 70% responden memilih layanan mobile banking. Namun, saat ini mulai muncul layanan alternatif untuk transaksi finansial lewat ponsel, yakni Jenius.

Begitu pula dengan belanja online, 68,2% responden menggunakan mobile banking karena opsi ini digunakan oleh mayoritas toko online. Sebaliknya, pembayaran seluler di toko offline didominasi oleh Go-Pay (45,1%), OVO (34,5%), dan T-Cash (31,8%) karena jumlah toko retail yang menyediakan opsi pembayaran ini bertumbuh pesat dan caranya mudah, hanya dengan memindai kode QR.

Kemudahan memang dianggap sebagai salah satu manfaat dari penggunaan pembayaran seluler saat ini. Selain itu, pengguna juga tidak perlu lagi membawa uang tunai. Sementara, pengguna perempuan menyukai manfaat promosi dan program, sedangkan laki-laki lebih menyukai manfaat keamanan dari pembayaran seluler.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Cahyo Prayogo

Bagikan Artikel: