Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Indonesia-Maroko Mulai Perundingan Perjanjian Dagang

Indonesia-Maroko Mulai Perundingan Perjanjian Dagang Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Indonesia dan Maroko menyepakati peningkatan kerja sama perdagangan melalui aktivasi forum joint trade commission (JTC) dan segera memulai perundingan Perjanjian Perdagangan Preferensial atau preferential trade agreement (PTA).

Pertemuan ini merupakan tindak lanjut dari penandatanganan pernyataan bersama antara Menteri Perdagangan RI, Enggartiasto Lukita, dengan Menteri Muda Perdagangan Maroko, Rakiya Eddarhem, pada Juni 2018, mengenai rencana pengaktifan forum JTC dan pembentukan PTA Indonesia-Maroko.

“Dalam rangka menjaga momentum penandatanganan pernyataan bersama tersebut, Indonesia dan Maroko telah menentukan langkah-langkah untuk memulai pertemuan pertama JTC dan PTA yang direncanakan akan dilaksanakan pada akhir Maret atau awal April 2019 di Jakarta,” kata Direktur Perundingan Bilateral Kementerian Perdagangan, Ni Made Ayu Marthini lewat keterangannya di Jakarta, Rabu (23/1/2019).

Kesepakatan tersebut didapat setelah kedua negara melanjutkan pertemuan teknis di Jakarta. Made mengungkapkan, kedua negara telah menyepakati kerangka acuan (TOR) untuk meluncurkan pertemuan JTC.

Nantinya, JTC tidak hanya sebuah forum pertemuan bilateral regular yang membahas isu-isu hambatan perdagangan, tetapi juga akan berperan penting untuk mendukung negosiasi PTA.

Pada forum JTC, kata dia pemerintah kedua negara juga akan membahas upaya-upaya untuk mendorong interaksi bisnis antara sektor swasta dari kedua negara. Hasil dari interaksi bisnis tersebut adalah identifikasi produk yang berpotensi untuk ditingkatkan perdagangannya sehingga dapat menjadi indikasi produk yang dirundingkan dalam PTA.

Perundingan PTA dengan Maroko, lanjut Made, berbeda dengan perundingan PTA lainnya, karena dilakukan secara paralel yaitu pertemuan antara pemerintah kedua negara yang membahas penurunan tarif dengan pertemuan antara pihak swasta kedua negara untuk mendiskusikan daftar produk yang akan dinegosiasikan untuk mendapatkan penurunan tarif atau potensi kerja sama investasi.

Menurut Made, kedua negara telah mengidentifikasi sektor/produk potensial untuk ditingkatkan perdagangannya dimana Indonesia menyampaikan beberapa produk antara lain komponen otomotif, produk kulit, tekstil, rempah-rempah, makanan dan minuman, furnitur, kelapa sawit, kertas, kopi, dan produk perikanan.

Sedangkan pada pertemuan dengan Kadin Indonesia sehari sebelumnya, Maroko menyampaikan keinginannya untuk menjajaki kerja sama di sektor kelapa sawit, kopi, tekstil, karet dan ban, agro industri, farmasi, dan minyak zaitun.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Kumairoh

Bagikan Artikel: