Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Inilah 10 Program Prioritas Nasional Indonesia Hadapi Industri 4.0

Inilah 10 Program Prioritas Nasional Indonesia Hadapi Industri 4.0 Kredit Foto: Kemenkominfo
Warta Ekonomi, Jakarta -

Di hari ketiga ajang World Economic Forum (WEF) 2019 di Davos, Swiss, Kamis (24/1/2019), Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto berbagi tentang 10 agenda prioritas nasional yang disiapkan untuk menghadapi industri 4.0 di Indonesia. Pembahasan dilakukan santai sembari ngopi bersama.

Upaya untuk menghidupkan kembali sektor produksi manufaktur Indonesia ini diyakini mampu memberikan nafas baru di bidang ekspor hasil industri manufaktur.

Airlangga berharap industri manufaktur 4.0 memberikan kontribusi bersih sebesar 10% terhadap angka ekspor nasional, menghemat biaya produksi yang berimbas pada peningkatan hasil produksi, dan juga mampu membiayai pengembangan inovasi dan kemampuan setempat.

"Upaya ini dilakukan untuk mencapai target industri manufaktur 4.0 sebagai salah satu penghasil devisa utama negara di 2030," ujar Ketum Partai Golkar itu melalui siaran pers yang diterima di Jakarta.

Terdapat lima sektor yang ditargetkan menjadi percontohan implementasi untuk industri 4.0 di Indonesia, di antaranya industri manufaktur makanan dan minuman, tekstil dan pakaian jadi, otomotif, elektronik, dan kimia.

Untuk sektor industri manufaktur, Indonesia sendiri telah menetapkan 10 prioritas nasional menuju Indonesia 4.0. Kesepuluh prioritas tersebut adalah mereformasi sumber material demi meningkatkan penggunaan bahan dasar domestik, menata ulang zona industri, dan membuka kesempatan yang lebih banyak.

Selanjutnya memberdayakan UKM, membangun infrastuktur digital nasional, mengajak investor asing untuk masuk ke Indonesia, meningkatkan kapasitas SDM, membangun ekosistem inovasi, insentif dalam investasi teknologi, juga mengoptimalisasi peraturan dan kebijakan.

Di tahun ini, Kementerian Perindustrian juga akan meluncurkan Indonesia Industry Readiness Index (Indi 4.0) dan menguatkan pendampingan dan training para pelaku industri di berbagai level. Peningkatan kapasitas SDM pun dilakukan dengan memperkuat penguasaan teknologi, melalui peningkatan akses pendidikan salah satunya melalui pendidikan vokasi.

"Targetnya adalah mencapai satu juta tenaga kerja bersertifikat di 2020," pungkas Airlangga. 

Baca Juga: Tegas! Bule Inggris Eks Napi Narkoba Diusir dari Bali

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: