Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tren Mobile Payment: Mayoritas Pengguna Ingin Coba Merek Baru, Kenapa?

Tren Mobile Payment: Mayoritas Pengguna Ingin Coba Merek Baru, Kenapa? Kredit Foto: Unsplash/Jonas Leupe
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bagaimanakah tren penggunaan pembayaran seluler pada tahun 2019 ini? Pada Oktober 2018 lalu, platform penyedia layanan survei JakPat menghimpun data dari 1.684 responden yang menggunakan sistem pembayaran seluler (mobile payment).

Berdasarkan survei itu, 73,5% responden berencana untuk mencoba pembayaran seluler baru. Merek apa yang berpotensi besar untuk dipilih sebagai alternatif para pengguna pembayaran seluler?

Hasil survei JakPat itu memproyeksikan, secara keseluruhan konsumen akan mencoba pembayaran phone banking. Sementara dari segi gender, perempuan cenderung ingin mencoba layanan Mandiri E-Cash, sedangkan laki-laki akan mencoba layanan T-Cash. Layanan Go-Pay dan OVO tidak terlalu banyak dipilih karena dianggap sudah banyak dimiliki oleh masyarakat.

Tak hanya itu, mereka juga berharap dapat menggunakan pembayaran seluler di beberapa tempat, seperti bandara (65,1%), restoran dan kafe (64,5%), toko retail fashion (57,2%), rumah sakit dan apotek (55,7%), toko buku (43,1%), dan salon (31,1%). Para penyedia layanan pembayaran seluler dapat mempertimbangkan keinginan pengguna itu untuk perluasan layanan mereka.

Berencana menerapkan gaya hidup cashless menjadi motivasi utama pengguna untuk mencoba layanan pembayaran seluler baru, sebanyak 57,8% responden membuktikan hal itu. Sementara, alasan lain yang dikemukakan oleh 56,2% responden, penawaran promo dan potongan dari penyedia layanan. Sebanyak 47,3% pengguna juga berencana untuk belanja online lebih sering, sedangkan 45,8% responden berkata akan lebih sering membayar tagihan melalui ponsel mereka.

Baca Juga: Mengenal Tren Penggunaan Layanan Pembayaran Seluler

Meskipun demikian, sekitar 26,5% responden memutuskan untuk tidak menggunakan pembayaran seluler tipe lain dan setia dengan layanan yang sudah mereka pilih. Alasannya beragam, mulai dari sudah merasa cukup dengan tipe pembayaran seluler yang dimiliki (73,3%), layanan baru tidak tersedia di banyak tempat (22,9%), hingga jarang menggunakan pembayaran seluler (22,6%). Mayoritas pengguna yang memilih setia ini bergender perempuan (57%) dengan rata-rata usia 20 hingga 25. Sementara, pengguna yang berencana mencoba tipe pembayaran seluler baru didominasi oleh laki-laki dengan rentang usia 20 hingga 25.

Berdasarkan survei yang sama, merek pembayaran seluler yang paling banyak digunakan pengguna pada 2018 adalah Go-Pay (59,6%) dan mobile banking (58,1%). Lebih dari setengah responden menggunakan tipe pembayaran itu untuk pengisian ulang layanan telekomunikasi, belanja online, dan transfer uang.

Survei itu dibuat untuk memproyeksikan tren penggunaan pembayaran seluler pada tahun ini. Lebih lanjut, JakPat juga berharap pengguna dan penyedia layanan dapat lebih memahami tren pembayaran seluler di Indonesia sehingga industri pembayaran digital dapat semakin berkembang ke depannya.

Responden survei terdiri atas 52,8% laki-laki dan 47,2% perempuan. Mereka tersebar di seluruh Indonesia dengan detail sebagai berikut: Pulau Sumatera (11,72%), Pulau Jawa (81,05%), Pulau Bali dan Nusa Tenggara (1,21%), Pulau Kalimantan (3,17%), Pulau Sulawesi (2,64%), serta Pulau Maluku dan Papua (0,21%).

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Cahyo Prayogo

Bagikan Artikel: