Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Fintech Bizhare Berikan Layanan 'Patungan Digital' untuk Pelaku Usaha Franchise

Fintech Bizhare Berikan Layanan 'Patungan Digital' untuk Pelaku Usaha Franchise Kredit Foto: Unsplash/Rawpixel
Warta Ekonomi, Jakarta -

Berawal dari urunan dana yang sering dilakukan dengan teman-temannya, Heinrich Vincent akhirnya memutuskan untuk membuat layanan urunan dana (equity crowdfunding) berbasis teknologi bernama Bizhare. Uang yang terkumpul dari sistem ‘patungan digital’ itu akan digunakan untuk membiayai usaha pemohon dana.

Saat ini, baru usaha jenis franchise saja yang dapat dibiayai oleh Bizhare. Heinrich dan tim sudah didukung oleh 11.924 investor terdaftar di situsnya, dengan kisaran 250 orang yang aktif berkontribusi dalam proses urunan.

"Kami membagi kepemilikan bisnis dengan masyarakat, memantau laporan keuangan bisnisnya, lalu proses pembagian keuntungan ke investor akan dilakukan melalui Bizhare wallet," ujar Lissa selaku  Investor Relation Bizhare.

Mengapa Bizhare baru membiayai bisnis franchise? Menurut penjelasan Lisa, franchise dinilai lebih memiliki laporan keuangan lebih jelas dari UMKM. Laporan keuangan merupakan unsur penting dalam usaha dengan pembiayaan equity crowdfunding.

“Karena uang yang digunakan milik banyak orang, harus diawasi. Kami hanya mendukung franchise yang sudah berumur di atas 2 tahun, kalau di bawah 2 tahun kita lihat dulu rekening korannya, bagus tidak kalau mau dioper ke investor?” jelas Lisa, Kamis (24/1/2019).

Untuk mengatasi fluktuasi bisnis franchise, pihak Bizhare menilai rekening koran dari franchise untuk memproyeksikan profit yang akan diterima oleh investor. Jika performa tidak sesuai proposal awal, akan diadakan diskusi antara franchiser dan perwakilan investor, yakni direktur dan komisaris.

“Itu dilakukan supaya omset sesuai dengan proposal. Kalau sudah benar-benar bangkrut, asetnya harus dijual, tetapi belum ada yang seperti itu," Lisa menambahkan.

Berdasarkan keterangan Bizhare, sejak 2018, ada 200 juta transaksi dalam platform Bizhare. Untuk orang yang mengajukan pendanaan sendiri sudah mencapai angka 638 dengan total 12 franchise yang dibiayai.

“Saat ini kami sedang fokus juga untuk memperbanyak tim bisnis karena investor-investor meminta diperbanyak bisnisnya. 2 minggu lagi kami akan buka Upnormal dan RM Sederhana,” kata Lisa.

Bizhare selalu berkoordinasi dengan OJK untuk mendiskusikan model bisnis equity crowdfunding mereka. Oleh karea itu, mereka tak khawatir dalam praktiknya. Tantangannya, edukasi ke masyarakat mengenai layanan urunan dana yang mereka sediakan.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Kumairoh

Bagikan Artikel: