Mungkin, Investor Bisa Tiru Djarum Beri Suntikan Dana ke Startup

Bila membicarakan pembangunan ekosistem startup (perusahaan rintisan), maka kita tak bisa melewatkan masalah pendanaan. Umumnya, pendanaan yang diterima oleh perusahaan rintisan berasal dari perusahaan modal ventura. Namun, ada opsi lain yang dapat dilakukan oleh startup untuk bisa memperoleh suntikan dana, seperti Initial Public Offering (IPO) melalui IDX.

Dirjen Aptika Kemenkominfo, Samuel Pangerapan, mengatakan, pihaknya telah berdiskusi dengan pihak IDX untuk menyediakan platform khusus bagi startup digital yang akan melakukan IPO. Namun, ia tak menyebutkan secara detail kapan hal tersebut akan berlaku.

"Kami sudah bicara dengan idx, ada platform khusus untuk lakukan IPO bagi digital startup, tidak perlu register," kata Samuel, Jumat (25/1/2019) di Jakarta.

Sementara itu, Ia meneruskan, bank belum bisa memberikan akses pembiayaan kepada startup. Mengapa? Karena startup dianggap belum memiliki aset fisik seperti perusahaan pada umumnya.

"Perusahaan digital seperti startup itu asetnya ide, tidak masuk ke dalam aset kalau di bank," lanjutnya.

Karena itulah, Ia menambahkan, muncul para pemain modal ventura yang menawarkan solusi bagi para perusahaan digital. Secara rutin, menurut Samuel, mereka mengamati startup yang berpotensi untuk berkembang.

"Kalau perusahaan konvensional yang dinilai penghasilannya setahun lalu, sedangkan untuk perusahaan digital, yang ditanyakan: 10 tahun kemudian akan menjadi apa? Strategi untuk mewujudkannya bagaimana?" tanya Samuel kemudian.

Terakhir, ia mengimbau para investor Indonesia untuk mulai mempertimbangkan tanamkan modal di perusahaan digital. Mungkin, langkah Djarum Group dalam berinvestasi di Blibli dapat menjadi contoh bagi para penanam modal Indonesia.