Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Aliran Modal Asing Bikin Rupiah Perkasa

Aliran Modal Asing Bikin Rupiah Perkasa Kredit Foto: Fajar Sulaiman
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bank Indonesia (BI) menilai menguatnya nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS pada pekan ini disebabkan karena makin derasnya aliran modal asing yang masuk ke Indonesia. 

Bank sentral mencatat hingga 24 Januari 2019, aliran modal asing yang masuk ke Indonesia melalui portofolio SBN pemerintah dan pasar saham telah mencapai Rp19,2 triliun. Besarnya aliran modal asing ini menunjukkan kepercayaan investor terhadap perekonomian Indonesia semakin meningkat.

"Sekali lagi, kami melihat bahwa Rupiah akan terus bergerak stabil dan cenderung menguat salah satu faktornya karena aliran modal asing masuk itu cukup masuk sehingga itu menambah supply di pasar valas," ujar Gubernur BI Perry Warjiyo di Jakarta, Jumat (25/1/2019).

Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar Rupiah hari ini ditutup menguat sebesar 0,55% yakni berada di level Rp14,092 per dolar AS dibandingkan kemarin yang berada di level Rp14,170 per dolar AS.

Selain hal tersebut, Perry bilang, menguatnya nilai tukar Rupiah juga disebabkan karena konsistensi dari kebijakan-kebijakan ekonomi baik pemerintah, BI, OJK dan instansi terkait yang terus dilakukan.

"Confident (investor) terhadap kebijakan-kebijakan ekonomi Indonesia baik yang ditempuh oleh pemerintah, BI dan OJK. Confident-confident bahwa kegiatan ekonomi Indonesia akan terus naik itu terbukti dari terus masuknya aliran modal asing khususnya portofolio ke Indonesia di tengah kondisi global yang masih tidak menentu, bahkan negara-negara lain juga aliran portofolio asingnya tidak setinggi yang kita alami," jelas Perry.

Kemudian faktor lainnya, karena tahun ini diperkirakan kenaikan suku bunga Fed Fund Rate yang lebih rendah dan tidak seagresif tahun lalu. "Dan keempat, mekanisme pasar valas yang terus tumbuh baik, baik di pasar spot, forward maupun domestik non delivery forward (DNDF)," tutupnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fajar Sulaiman

Bagikan Artikel: