Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Petani Tangerang Ekspor 20 Ton Jagung ke Hong Kong

Petani Tangerang Ekspor 20 Ton Jagung ke Hong Kong Kredit Foto: Antara/Raisan Al Farisi
Warta Ekonomi, Tangerang -

Petani di kawasan pesisir Kabupaten Tangerang, Banten, mengekspor jagung dan melon ke Hongkong melalui Bandara Internasional Sekarno-Hatta.

"Setiap bulan dikirim sebanyak 20 ton termasuk 30 jenis sayuran lainnya," kata Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar di Tangerang, Minggu (27/1/2019).

Ahmed mengatakan kedua buah-buahan dan sayuran itu merupakan varitas unggulan setempat yang ditanam petani di Kecamatan Teluknaga, kawasan pantai utara.

Selama ini, kawasan tersebut kurang produktif untuk tanaman padi tapi ketika petani melakukan peralihan dengan mencoba menanam buah-buahan dan sayuran maka dianggap berhasil.

Untuk itu, katanya, pemerintah setempat melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan mengembangkan kawasan tersebut sebagai lahan produktif dan memiliki potensi besar di bidang pertanian holtikultura.

Petani setempat mampu mengembangkan melon dan hasilnya meningkat dari biasanya yakni 50 ton per hektare, dua kali lipat dari biasanya.

Dalam kunjungan kerja ke Teluknaga, Ahmed mendatangi kebun sayuran dan buah-buahan milik petani dengan hasil yang dapat dieskpor serta menambah pendapatan keluarga.

Bahkan bidang pertanian merupakan salah satu program unggulan Pemkab Tangerang demi ketahanan pangan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJMD) setempat.

Menurut dia, saat ini lahan pertanian di kawasan pesisir makin berkurang akibat adanya perumahan dan pergudangan terutama di Kecamatan Kosambi, Sepatan dan Teluknaga.

Para petani setempat terpaksa menjual tanah karena sawah yang ada dianggap tidak produktif lagi, ini menyebabkan keberadaan lahan menjadi menyusut drastis setiap tahunnya.

Pihaknya berharap agar warga setempat dapat mempertahankan lahan yang terbatas itu supaya lebih produksif diantaranya menanam aneka sayuran dan buah-buahan.

Kebutuhan sayuran dan buah-buahan untuk daerah ini didatangkan dari provinsi lain, maka mendatang jika petani aktif mengarap lahan yang terbatas tersebut, niscaya ketahanan pangan lokal dapat diatasi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Kumairoh

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: