Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kabar Gembira! Harga Cabai Turun

Kabar Gembira! Harga Cabai Turun Kredit Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Warta Ekonomi, Sukabumi -

Harga cabai di pasar-pasar tradisional di Kota Sukabumi, Jawa Barat, memasuki pekan terakhir Januari 2019 mengalami penurunan dibandingkan pekan sebelumnya.

"Penurunan harga cabai ini karena pasokan meningkat bahkan bisa dikatakan melimpah sehingga mempengaruhi harganya," kata Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kota Sukabumi Ayep Supriatna di Sukabumi, Minggu (27/1/2019).

Berdasarkan hasil pendataan dinas itu, untuk cabai merah keriting harganya turun Rp4.0000 dari Rp24.000 menjadi Rp20.000 per kilogram, kemudian harga cabai merah dari Rp28.000 menjadi Rp24.000 per kg, sementara untuk cabai rawit merah harganya anjlok dari Rp44.000 menjadi Rp36.000 per kg.

Fluktuasi harga di pasar memang kerap terjadi yang dipengaruhi produksi dari petani, persediaan hingga permintaan. Namun, selama ini di Kota Sukabumi penurunan dan kenaikan harga masih dalam batas wajar.

Selain itu, persediaan pun selalu mencukupi dan tidak pernah kekurangan apalagi sampai langka. Di sisi lain, harga dan persediaan pangan utama masyarakat khususnya beras masih normal. Seperti harga beras premium Rp12.000 per kg, medium Rp9.200 per kg, Ciherang Rp12.500 per kg dan juga ada jenis beras lainnya Rp9.000 per kg.

Kemudian untuk gula pasir Rp11.500 per kg, minyak goreng kemasan Rp13.750 per kg, daging sapi Rp110.0000 per kg dan daging ayam potong (broiler) Rp34.000 per kg.

"Pemantauan harga rutin kami lakukan setiap pekan, di samping itu juga mendata persediaan untuk mengatasi jika ada lonjakan permintaan. Dengan pemantauan seperti ini kami pun bisa dengan cepat berkoordinasi dengan instansi terkait khususnya Bulog dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat," tambahnya.

Sementara, pemilik warung sayur di Jalan Benteng Kidul, Kecamatan Warudoyong, Kota Sukabumi Mimin mengatakan turunnya harga cabai tidak mempengaruhi permintaan. Ia pun tidak banyak menyiapkan persediaan khawatir tidak laku dan akhirnya busuk.

"Warga yang membeli cabai hanya disesuaikan dengan kebutuhan saja, kecuali permintaan dari warung makan, itu pun paling banyak dua kilogram saja," katanya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Clara Aprilia Sukandar

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: