Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gubernur Sulsel Berlakukan Tanggap Darurat Bencana hingga 29 Januari

Gubernur Sulsel Berlakukan Tanggap Darurat Bencana hingga 29 Januari Kredit Foto: Tri Yari Kurniawan
Warta Ekonomi, Makassar -

Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah, menyatakan status tanggap darurat bencana di daerahnya berlaku hingga 29 Januari mendatang. Pertimbangannya, cuaca ekstem masih berpotensi terjadi pada periode waktu tersebut. Olehnya itu, seluruh pihak diminta untuk siaga mengantisipasi kembali terjadinya banjir dan longsor. 

"Mudah-mudahan setelah itu kita akan duduk sama-sama, siapa menanggung apa. Supaya (aktivitas) masyarakat bisa normal kembali. Pemerintah pusat sendiri sudah memberikan kontribusi untuk penanganan darurat. Kita juga lagi membentuk peduli bencana untuk membantu, kita lihat kasus per kasus, dari 10 kabupaten yang merasakan dampak (terparah) adalah Gowa dan Jeneponto," kata dia. 

Gubernur Nurdin mengimbuhkan untuk kerugian material, sampai sekarang masih dilakukan perhitungan. Sedangkan untuk perbaikan jalan,  saat ini juga telah turun tim bersama untuk melakukan pendataan dan upaya perbaikan, baik dari Balai Jalan Nasional, Bina Marga, Pemerintah Provinsi maupun Pemerintah Kabupaten untuk melakukan langkah cepat. 

Pemulihan pasca-gempa diakui membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Semisal Jeneponto yang diperkirakan menjadi daerah kedua dengan dampak terbesar memerlukan sedikitnya Rp100 miliar. "Itu termasuk kerugian ternak, pertanian, rumah-rumah. Ini kita bicara kerugian (Rp100 miliar)," tuturnya. 

"Pokoknya pemerintah hadir, bencana ini adalah duka untuk kita semua, kita turut merasakan duka ini, tentu pemerintah hadir untuk ikut merasakan dan sekaligus memberikan solusi," sambung mantan Bupati Banteng dua periode tersebut. 

Lebih jauh, ia menegaskan kepedulian dan kontribusi pemerintah pusat maupun provinsi sangatlah besar. Kamis lalu, BNPB telah memberikan bantuan untuk logistik. Juga ada bantuan dana operasional mencapai Rp1,15 miliar. Tidak cuma itu, bantuan logistik dari berbagai instansi dan masyarakat juga terus mengalir.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, sebelumnya mengatakan banjir dan longsor yang melanda Sulsel jmengakibatkan banyak korban jiwa dan material. Dampak bencana hingga Jumat (25/01) siang, tercatat ada 59 orang meninggal, 25 orang hilang, 4.857 rumah terendam dan 11.876 hektar sawah terendam. 

Banjir dan longsor juga menyebabkan banyak korban dan kerusakan di banyak wilayah. Dari total korban dan dampak bencana banjir menyebabkan 45 orang meninggal, 24 orang hilang, 46 orang luka, 6.596 orang terdampak, 3.481 orang mengungsi, 73 rumah rusak, 12 fasilitas peribadatan, 2 pasar, 10 jembatan, 16,2 km jalan, 11.876 hektar sawah terendam.

Sedangkan longsor menyebabkan 14 orang meninggal, 1 orang hilang dan 1 orang luka. Longsor yang menimbulkan banyak korban terjadi di Dusun Pattiro Desa Pattallikang, Kecamatan Manuju Kab Gowa. Longsor terjadi saat hujan lebat. Material longsor menutup separuh Dusun Pattiro dan menimbun belasan rumah. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Vicky Fadil

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: