Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Berminat Bangun Mitra Bisnis dengan China? Ini 5 Kuncinya!

Berminat Bangun Mitra Bisnis dengan China? Ini 5 Kuncinya! Kredit Foto: Antara/Zabur Karuru
Warta Ekonomi, Jakarta -

Rasanya, seluruh pengusaha di dunia berusaha untuk mengisi pasar China yang sudah sangat terkenal besar itu. Namun, ternyata untuk membangun mitra dengan pengusaha China itu perlu beberapa taktik lho.

Hal terpenting yang perlu Anda pahami saat bernegosiasi dengan China adalah Anda membutuhkannya, mereka tidak membutuhkan Anda. Tidak peduli seberapa unik dan menguntungkan proposal Anda, Anda tetap harus mengikuti aturan mereka.

Tahu konteks politik

Di China, pejabat partai yang aktif dapat ditemukan di hampir setiap perusahaan, termasuk usaha kecil dan menengah, dan terutama yang besar. Selain itu, setiap perusahaan dengan ekuitas asing secara hukum diharuskan memiliki keterlibatan administratif dari pejabat.

Semua keputusan yang dibuat oleh mitra China memiliki dasar politik, dan lebih baik tidak mencoba memaksa mereka untuk menyimpang dari garis partai. Jika Anda menunjukkan pemahaman tentang konteks politik di China, mereka akan memperlakukan Anda seperti orang yang berpengalaman dan dapat dipercaya.

Cepat

Diperkirakan ada 12.000 perusahaan baru yang terbentuk di China setiap hari, menciptakan lingkungan kompetitif tanpa henti. Begitu ceruk bisnis baru muncul, lusinan perusahaan bergegas untuk mengisinya, bekerja keras untuk mengoptimalkan proses, sambil meningkatkan produksi dan produk itu sendiri.

Siapa pun yang berhasil melewati persaingan ini akan mendapatkan akses ke pasar China yang besar dengan 1,5 miliar konsumen. Inilah sebabnya mengapa perusahaan-perusahaan China secara khas memperoleh modal dan tumbuh dengan cepat.

Persaingan sengit seperti itu memastikan penyalinan produk, jadi bersiaplah agar produk Anda juga dapat disalin. Bagaimana seharusnya Anda bereaksi? Persis seperti cara yang dilakukan semua perusahaan China lainnya, yakni memasuki lebih dari satu pasar. Setiap perusahaan China yang besar dan sukses menjalankan beberapa bisnis yang tidak terkait sekaligus.

Tahu konteks budaya

China adalah negara yang besar secara geografis. Untuk menjaga ketertiban di tanah yang luas ini, kebiasaan dan proses umum yang mengatur tindakan yang tepat, termasuk kegiatan bisnis, diperkenalkan ribuan tahun yang lalu.

Jika Anda ingin memasuki pasar China, wajib untuk mematuhi ritual ini, karena mitra China Anda akan mengevaluasi kesadaran Anda tentang kebiasaan mereka. Jika Anda berulang kali menunjukkan kurangnya pemahaman tentang tradisi lokal, Anda akan dikenal sebagai "laowai" (monyet putih) - istilah China untuk orang asing yang tidak tahu apa-apa tentang cara hidup lokal.

Usulkan strategi daripada kesepakatan tertentu

Model bisnis China selalu terlihat jangka panjang karena orang China dimanjakan oleh perhatian seluruh dunia. Oleh karena itu, mereka tidak akan menghargai Anda ketika Anda hanya menawarkan penjualan produk Anda, betapapun menarik dan orisinalnya.

Di China, mereka lebih suka kerja sama jangka panjang. Di sana, mitra yang dapat diandalkan adalah orang yang telah mengembangkan strategi untuk bertahan di pasar China untuk jangka panjang. Kemitraan semacam itu lebih nyaman dan dapat dipercaya.

Lebih spesifik

Dengan kecintaan pada perencanaan bisnis yang strategis, orang China mengharapkan fakta dan angka yang tepat, bukan kata-kata yang tidak jelas. Alih-alih konsep proyek yang buram, hadirkan rencana bisnis langsung dengan proyeksi yang jelas dan periode pengembalian. Pengusaha China kontemporer sangat paham secara finansial. Banyak dari mereka belajar di sekolah bisnis.

Mematuhi semua ritual, aturan, dan konvensi yang biasa ditemukan di lingkungan bisnis China tidaklah mudah. Namun, jika berhasil dilakukan, pebisnis akan dapat membuka prospek besar dan beragam dalam ekonomi terbesar kedua di dunia.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Clara Aprilia Sukandar
Editor: Clara Aprilia Sukandar

Bagikan Artikel: