Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kadin Imbau E-Commerce Bawa Produk Lokal ke Kancah Internasional

Kadin Imbau E-Commerce Bawa Produk Lokal ke Kancah Internasional Kredit Foto: Tanayastri Dini Isna
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mengimbau para pelaku e-commerce untuk membawa produk lokal menuju kancah internasional. Tak hanya itu, Kadin pun meminta pelaku e-commerce untuk mengurangi barang luar negeri di marketplace mereka.

Berdasarkan pengalaman Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Vince Gowan, dalam pengujian produk UMKM ke pasar online internasional, 90% barang belum memenuhi standar. Baik itu secara kualitas, maupun kemasannya.

"Kami pernah bawa 30 orang pelaku UMKM ke acara di China, mereka bawa contoh barang yang akan dijual lewat e-commerce. Akhirnya diketahui, 90% barang belum memenuhi standar," kata Vince, Selasa (29/1/2019) di Hotel Shangri-La, Jakarta.

Oleh karena itu, ia meminta bantuan pelaku industri e-commerce Indonesia untuk memberikan pelatihan kepada 60 juta pelaku UMKM di Indonesia, terutama yang sudah go online. Menurutnya, proses sosialisasi lewat media juga penting

Vince berkata, "Bagaimana cara mengemas barang supaya bisa diterima di e-commerce? Itu penting untuk disosialisasikan kepada pelalu UMKM."

Salah satu pemain e-commerce Indonesia, Tokopedia berharap, lewat ekosistem dan marketing platform tersebut, merek lokal dapat bersaing dengan merek-merek internasional lainnya. Terlebih, Tokopedia juga menyediakan analisis data kepada pelaku UMKM agar mampu menjalankan bisnis dengan lebih efisien.

CEO of Office Manager at Tokopedia Priscilla Anais mengatakan, "Dengan memberi data berisi gambaran permintaan pasar, ekosistem, dan marketing, kami berharap, merek lokal bisa bertumbuh dengan menjalankan bisnis dengan lebih efisien dan lebih baik."

Tokopedia telah menjangkau 93% kecamatan di Indonesia. Selain itu, platform itu juga berupaya meningkatkan transaksi lewat content engangement sehingga para UMKM di sana bisa memasarkan produknya dengan lebih baik.

"Pelaku UMKM bisa memberikan content engangement untuk brand yang dijual. Menurut data kami, lebih dari 40% transaksi datang dari content engangement," kata Priscilla.

Pemasaran yang efektif juga menjadi faktor penjualan yang baik di Tokopedia. Baik pelaku usaha besar atau kecil bisa membayar biaya iklan ketika barang yang dipromosikan telah terjual.

Priscilla menjelaskan, "Hal itu membuat brand mengeluarkan biaya lebih kecil untuk mengembangkan bisnis mereka."

Tokopedia sendiri mengalami peningkatan GMV sebesar 4x lipat dari 2017 hingga 2018. Jumlah UMKM yang tersedia di platform itu mencapai 5 juta hingga akhir tahun 2018. Lebih lanjut, mereka memiliki 11 partner di bidang logistik. Layanan mereka pun sudah berevolusi, tidak lagi hanya e-commerce.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Kumairoh

Bagikan Artikel: