Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sistem ELYS Milik Startup Gilkor, Solusi untuk Kenali Konsumen Ritel Offline

Sistem ELYS Milik Startup Gilkor, Solusi untuk Kenali Konsumen Ritel Offline Kredit Foto: Tanayastri Dini Isna
Warta Ekonomi, Jakarta -

Peningkatan jumlah ritel diikuti peningkatan persaingan, tekanan harga, dan biaya operasi. Oleh karena itu, pengusaha harus menganalisis data pelanggan untuk bisa menyusun strategi pemasaran yang tepat. Salah satu startup yang berdiri sejak 2016 bernama Gilkor menciptakan solusi untuk mengidentifikasi pola perilaku para pengunjung toko ritel, seperti pusat perbelanjaan dan mal.

Berdasarkan data Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) pada 2018, pertumbuhan trafik pengunjung mal dan pusat perbelanjaan meningkat hingga 20%. Hal itu karena semakin banyak orang yang mencari kepuasan dari segi experience, bukan hanya untuk berbelanja.

CEO Gilkor, Sinartus Sosrodjojo berpendapat, tingginya jumlah volume pengunjung menyebabkan para pemilik ritel kesulitan untuk mengenali konsumen mereka.

"Karena itulah, kami menciptakan sistem ELYS (Engangement Loyalty System)," ujarnya di Jakarta, Selasa (29/1/2019).

Sistem ELYS membantu mengelola sistem pendataan pelanggan sehingga dapat memonitor keinginan pelanggan lewat perilakunya. Selain itu sistem itu juga dapat menentukan cara berinteraksi yang tepat dengan pelanggan untuk menciptakan experience yang lebih baik.

"Manajemen pusat perbelanjaan dan mal dapat menggunakan sistem ini untuk menetapkan target dan mengidentifikasi area yang harus dikembangkan agar tercipta pengalaman yang sesuai dengan karakter wilayah itu," jelas Sinartus, Selasa (29/1/2019) di Hotel Shangri-La, Jakarta.

Sebelumnya, PT Agung Sedayu Retail Indonesia menggunakan data pelanggan yang ebrasal dari multisiatem yang tersebar. Data itu harus dikoordinasikan oleh seluruh tim, dari tim pemasaran, layanan pelanggan, hingga operasional.

COO PT Agung Sedayu Retail Indonesia, David Hilman berkata, "Hal itu menjadi tantangan kami dalam mengintegrasikan data yang tersedia. Sistem ELYS, membantu kami dalam menganalisis perkembangan bisnis sehingga bisa mengambil keputusan yang dapat meningkatkan loyalitas pelanggan."

Dengan matriks yang tepat pada sistem ELYS, manajemen mal bisa meningkatkan jumlah pengunjung dan transaksi di tiap merchant di dalam mall. Sebab dengan analisis berbasis digital, data akan lebih mudah diakses oleh manajemen.

"Yang paling penting, manajemen mall harus menggunakan matriks itu. Kalau mereka kembali dengan cara tradisional, kalau hanya dengarkan tren, belum tentu bisa tahu maunya top spender. Karena di digital, datanya lebih kelihatan. Kita ingin tahu top spender-nya ada di mana saja, kalau manual ribet," jelas Sinartus lagi.

Saat ini, ada 4 mal yang sudah menggunakan sistem ELYS, yakni Pacific Place, PIK Avenue, Mall of Indonesia, dan Grand Galaxy Park. Pada April mendatang, sistem ini juga akan diimplementasikan oleh Pollux Group di beberapa wilayah di Indonesia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Kumairoh

Bagikan Artikel: