Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pertumbuhan Ekonomi Sulsel Ditopang Stabilitas Politik, Keamanan dan Infrastruktur

Pertumbuhan Ekonomi Sulsel Ditopang Stabilitas Politik, Keamanan dan Infrastruktur Kredit Foto: Tri Yari Kurniawan
Warta Ekonomi, Makassar -

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menggelar Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan Provinsi Sulsel Tahun 2019 di Hotel Claro, Kota Makassar, Selasa (29/01). OJK merilis total aset industri jasa keuangan di Sulsel hingga akhir 2018 tumbuh 6,4% menjadi Rp164,4 triliun. Sedangkan kredit industri jasa keuangan mencapai Rp138,5 triliun atau tumbuh 4,7%. 

Pertumbuhan industri jasa keuangan ditopang oleh pertumbuhan sektor perbankan dengan total aset mencapai Rp145,1 trilliun atau tumbuh 6,29%. Dana Pihak Ketiga atau DPK tumbuh 6,20% menjadi Rp95,2 triliun dan penyaluran kredit tumbuh 4,3% menjadi Rp120,2 trilliun. Itu sekaligus menjadi potret pertumbuhan ekonomi secara positif dari Sulsel. 

Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah, menyampaikan pihaknya akan berupaya menjaga tren positif tersebut. Pertumbuhan ekonomi dan keuangan mesti ditopang dengan menghadirkan infrastruktur yang mendukung. Selain itu, perlu dijaga terpeliharanya kondisi politik dan keamanan yang stabil. 

Baca Juga: Stok Beras Sulsel Aman Hingga 3 Tahun

"Saya kira ini momentum yang sangat baik apa yang disampaikan OJK bahwa kita tumbuh positif dan ini harus kita jaga. Ini stabilitas politik dan keamanan juga, apalagi kita akan menghadapi Pileg dan Pilpres 2019," kata Gubernur Nurdin. 

Dalam periode kepemimpinannya, Gubernur Nurdin berkomitmen menghadirkan pembangunan infrastuktur yang memadai dan merata. Itu karena keberadaan infrastuktur sangat erat dengan menciptakan pertumbuhan ekonomi. "Kita jangan bicara pertumbuhan ekonomi kalau pertumbuhan infrastruktur kita minim," sebutnya. 

Gubernur Nurdin menyebut guna merealisasikan program tersebut, pihaknya sudah berkomunikasi dengan Presiden RI Joko Widodo alias Jokowi. Orang nomor satu di Indonesia itu diharapkan dapat menyokong Sulsel dalam upaya mencari dukungan investasi. 

Sulsel sebagai lumbung pangan, Gubernur Nurdin menyebut  perlu didukung pembangun infrastruktur untuk penyaluran logistik. Itu juga akan menyebabkan pendistribusian kesejahteraan akan merata. "Kalau kita sudah bisa menghadirkan layanan transportasi nyaman. Kita tidak perlu lagi bicara gini rasio," ujarnya. 

Lebih jauh, Gubernur Nurdin menyampaikan dalam beberapa tahun ke depan, megaproyek yakni Makassar New Port (MNP) akan diselesaikan pembangunanya. Itu akan mendukung program Direct Call dan semuanya harus dipersiapkan dengan baik. Kehadiran MNP diyakini menjadi angin segar untuk pertumbuhan Sulsel, bahkan Indonesia bagian Timur. 

"Port yang lama akan kita jadikan Port Marina, dimana akan kita jadikan Industri pariwisata. Kapal hanya delapan jam, nanti boleh masuk minimal tiga hari. Nanti kita buatkan paket wisata," pungkasnya. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: