Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

RI Minta Jepang Bebaskan Bea Masuk Produk Perikanan

RI Minta Jepang Bebaskan Bea Masuk Produk Perikanan Kredit Foto: Antara/Dhemas Reviyanto
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pemerintah Indonesia meminta Jepang membebaskan tarif bea masuk produk kelautan dan perikanan Indonesia. Rata-rata tarif bea masuk yang dibebankan sekitar 7%. Sekretaris Jenderal Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) Nilanto Perbowo mengatakan kebijakan itu dirasakan tidak adil karena Thailand dan Vietnam diberikan fasilitas bebas bea masuk sehingga dampaknya tidak kompetitif bagi Indonesia.

“Kalau melihat perikanan di Indonesia, semua orang tahu kita nomor satu. Tetapi industri kita tidak tumbuh secepat yang kita inginkan. Itu yang kita harapkan. Saat inilah era yang tepat bagi pengusaha, kerja sama yang baik selama 60 tahun terakhir dengan Jepang semestinya dapat dimanfaatkan secepat mungkin. Sembari berjalan, kita menitipkan penghapusan 7% import duty,” kata Nilanto pada acara Japan Business and Investment Forum di Gedung KKP, Jakarta, Rabu (29/1/2019).

Pandangan serupa dikemukakan Menteri KKP, Susi Pudjiastuti. Menurut dia, pengenaan tarif bea masuk oleh Jepang dinilai memberatkan. Adapun dampaknya tidak hanya kepada pengusaha Indonesia, tapi juga pengusaha Jepang. Hal itu akan menyulitkan pengusaha Jepang jika ingin merelokasi usahanya di Indonesia.

“Pengusaha Jepang yang melakukan relokasi usaha ke Indonesia lalu mengekspor ke negaranya sendiri akan kena tarif bea masuk dari Jepang. Jadi, kita akan perjuangkan terus,” kata dia.

Ia mengatakan, pembebasan tarif bea masuk yang diinginkan Indonesia tidak akan dibarter dengan kebijakan perikanan berkelanjutan sedang dicanangkan Indonesia. Pihaknya meminta pembebasan tarif bea masuk diberikan cuma-cuma oleh Pemerintah Jepang.

“Seharusnya Jepang memberikan tarif bea masuk nol persen bagi semua produk perikanan dari Indonesia. Mengingat kebijakan Indonesia memerangi pencurian ikan demikian bagus dan cepat sebagaimana diharapkan komunitas global,” kata dia.

Tak hanya itu, Indonesia juga mempunyai banyak keunggulan dibandingkan negara lain karena potensi ikan masih sangat banyak di Indonesia termasuk ikan tuna. Sementara Jepang merupakan negara dengan konsumsi ikan tuna terbesar di dunia.

“Kami punya stok ikan tuna lebih banyak daripada negara lain,” ucapnya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Kumairoh

Bagikan Artikel: