Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

OJK Harap Nasabah 'Tunda Bayar' Jiwasraya Ambil Opsi Roll Over

OJK Harap Nasabah 'Tunda Bayar' Jiwasraya Ambil Opsi Roll Over Kredit Foto: Fajar Sulaiman
Warta Ekonomi, Jakarta -

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berharap mayoritas nasabah asuransi PT Asuransi Jiwasraya (persero) yang mengalami tunda bayar klaim polis JS Saving Plan mengambil opsi perpanjangan (roll over) yang ditawarkan manajemen.

Untuk diketahui, Jiwasraya menawarkan roll over dengan bunga sebesar 7% per tahun atau setara dengan 7,49% per tahun net efektif. Sementara untuk nasabah yang tidak berminat melakukan roll over, Jiwasraya menawarkan bunga pengembangan sebesar 5,75% per tahun yang akan dibayarkan mulai kuartal II 2019.

"Dan sebagian besar kami harapkan untuk bisa diperpanjang (roll over)," ujar Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso di sela konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan di Jakarta, Selasa (29/1/2019).

Menurut Wimboh, Jiwasraya tidak akan mungkin me-reedem jumlah klaim yang jatuh tempo seluruhnya. Pasalnya perusahaan asuransi yang sangat sehat sekali pun tidak akan bisa me-reedem seluruh klaim jatuh temponya dengan segera.

"Asuransi sesehat apapun kalau di-redeem pasti akan berat. Ini kan sudah diinvestasikan di jangka panjang, aset, sehingga enggak bisa di-redeem segera," ungkapnya.

Untuk itu, dia mendukung proses restrukturisasi dengan memberikan insentif kepada nasabah yang melakukan roll over, lantaran opsi ini menguntungkan kedua belah pihak, di mana nasabah dapat insentif bunga dan Jiwasraya dapat mengelola likuiditasnya dengan lebih baik.

"Yang sebenarnya yang lebih penting itu kami restrukturisasi dengan insentif, sehingga nanti kami harapkan sebagian besar (nasabah) bisa diperpanjang sehingga nanti likuiditas bisa terjaga," katanya.

Wimboh mengakui kasus Jiwasraya terjadi karena ketidakselarasan (missmatch) jangka pendek dan hal ini biasa terjadi dalam lembaga jasa keuangan.

"Untuk itu kami bersama kementerian BUMN untuk bagaimana mengatasi jalan keluarnya. Untuk jangka panjang tentu ada kiat yang harus dilakukan. Kita tunggu manajemen, pemilik untuk mengatasi bisnis Jiwasraya jangka panjang," jelas Wimboh.

Saat ini dirinya bersama kementerian BUM juga tengah mengkaji perihal opsi investor baru yang akan menyuntikkan dana ke Jiwasraya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: