Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Batal Terbitkan Global Bonds, Intiland Dapat Pinjaman Sindikasi

Batal Terbitkan Global Bonds, Intiland Dapat Pinjaman Sindikasi Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Intiland Development Tbk (DILD) memperoleh fasilitas kredit sindikasi senilai Rp2,8 triliun dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk dan PT Bank Central Asia Tbk. Hal tersebut dilakukan guna melunasi pinjaman dari delapan bank dan utang obligasi jatuh tempo pada pertengahan 2019.

Direktur Pengelolaan Modal dan lnvestasi DILD, Archied Noto Pradono mengatakan bahwa dengan adanya kredit sindikasi ini, maka perseroan membatalkan rencana penerbitan global bonds.

"Pengucuran fasilitas kredit sindikasi ini memberikan dampak positif bagi Intiland untuk mengeksekusi rencana-rencana strategis dan memperkuat struktur keuangan serta meningkatkan kinerja usaha," katanya di Jakarta, Rabu (30/1/2019).

Menurutnya, fasilitas kredit sindikasi tersebut memiliki tenor delapan tahun yang bersumber dari BBNI sebesar Rp1,63 triliun dan BBCA senilai Rp1,17 triliun dengan tingkat bunga 10,5%.

Archied menyebutkan, fasilitas pendanaan ini merupakan kredit investasi untuk refinancing dan menambah modal kerja. Rencananya, kata dia, DILD akan mengalokasikan sebagian besar kucuran kredit tersebut untuk refinancing pinjaman ke delapan bank dan melunasi utang obligasi yang jatuh tempo pada pertengahan 2019.

Saat ini Intiland memiliki pinjaman ke sejumlah bank dengan tingkat bunga dan tenor pinjaman yang beragam. Sehingga, kata Archied, kondisi ini menyebabkan model pengelolaan utang menjadi kurang efisien dari sisi cost of fund maupun proses administrasi.

Lebih lanjut Archied menyatakan, langkah refinancing melalui pelunasan utang-utang tersebut bisa menurunkan beban biaya bunga, menyederhanakan proses administrasi, dan memperbaiki struktur keuangan DILD.

"Dengan mendapatkan tenor pinjaman lebih panjang, tentu kami mempunyai ruang lebih longgar untuk mengatur struktur keuangan dan pendanaan untuk pengembangan usaha," ujar Archied.

Dia merincikan, total pinjaman bank yang di-refinancing sebesar Rp2,16 triliun, pelunasan obligasi senilai Rp428 miliar dan untuk working capital sekitar Rp221,67 miliar.

Sebagaimana diketahui, pada 2016 DILD menerbitkan Obligasi ll senilai Rp590 mlliar yang terbagi menjadi dua seri. Obligasi seri A senilai Rp428 miliar dengan tingkat bunga 10,75% bertenor tiga tahun. Obligasi seri B memiliki tenor lima tahun senilai Rp162 miliar dengan kupon 11%.

"Obiigasl seri A akan jatuh tempo pada 29 Juni 2019. Saat ini dana dari fasilitas kreditnya sudah siap, tinggal menunggu pembayaran saat jatuh tempo," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: