Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

3 Hal yang Bedakan Miliarder dengan Orang Kelas Menengah

3 Hal yang Bedakan Miliarder dengan Orang Kelas Menengah Kredit Foto: Reuters/Stephen Lam
Warta Ekonomi, Jakarta -

Langkah utama yang bisa Anda lakukan untuk menjadi miliarder adalah melalui pola pikir. Setelah mampu mengubah pola piker layaknya miliarder, Anda harus memikirkan bagaimana caranya menindaklanjuti pemikiran tersebut menjadi sebuah tindakan.

Keith Cameron Smith selaku pengusaha dan penulis keuangan membagikan wawasannya mengenai perbedaan miliarder dengan orang yang perekonomiannya berada di kelas menengah. Melansir dari CNBC Make It (1/2/2019), berikut tindakan miliarder yang dapat Anda tiru:

Berani ambil risiko dan memperhitungkannya

Miliarder adalah sosok orang yang tidak pernah mengenal kata puas dan berani melaju terus meskipun ada risiko yang membentangnya. Bukan menghindarinya, miliarder justru mempersiapkannya dengan cara memperhitungkan risiko itu secara matang.

"Ini terjadi karena miliarder mengatasi ketakutan, sedangkan orang di kelas menengah hanya tunduk pada rasa takut itu. Miliarder mengatasi rasa takut dengan pengetahuan dan mendidik diri mereka sendiri sebelum mengambil risiko. Kemudian mereka mempertimbangkan konsekuensi dari kegagalan,” kata Smith.

Berbicara tentang ide bukan tren

Ali-alih fokus pada mobil keluaran terbaru, film terbaru, atau orang yang sedang booming di masa kini, miliarder justru fokus pada ide-ide besar yang dapat ia lakukan untuk mendulang kesuksesan di masa depan.

Smith mengatakan, "Miliarder itu kreatif. Mereka menghabiskan waktu untuk memikirkan ide-ide baru. Untuk menjadi lebih sukses, Anda harus terus memperluas pikiran Anda. Di dunia segalanya berubah dengan cepat, Anda akan lebih bijaksana menghabiskan waktu memikirkan cara-cara baru dalam melakukan sesuatu.”

Murah hati

Banyak miliarder yang memiliki kemurahan hati. Dengan hidupnya yang bergelimang harta, mereka sama sekali tidak sombong, justru mereka sering berbagi.

Mari kita ambil contoh, pada tahun 2010, Warren Buffett dan Bill Gates bekerja sama membentuk The Giving Pledge, sebuah upaya yang mendorong sumber kekayaan untuk menyumbangkan sebagian besar kekayaan mereka untuk tujuan baik. Lebih dari 150 miliarder telah menandatangani kontrak, termasuk Mark Zuckerberg, Richard Branson, dan Elon Musk.

"Kebanyakan miliarder percaya pada hukum menabur dan menuai. Mereka melihat uang sebagai benih. Mereka percaya bahwa mereka akan menerima lebih banyak jika mereka berbagi," katanya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Clara Aprilia Sukandar
Editor: Clara Aprilia Sukandar

Bagikan Artikel: