Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tarik Uang Tak Layak Edar, BI Susuri Sungai Martapura

Tarik Uang Tak Layak Edar, BI Susuri Sungai Martapura Kredit Foto: Antara/Wahyu Putro A
Warta Ekonomi, Banjarmasin -

Tim Bank Indonesia Kalimantan Selatan menyusuri Sungai Martapura dari Banjarmasin menuju obyek wisata Pasar Terapung Lok Baintan di Kabupaten Banjar untuk menarik uang tidak layak edar dari para pedagang.

Rombongan Bank Indonesia yang dipimpin oleh Deputi Gubernur Bank Indonesia Dody Budi Waluyo berangkat dari dermaga kapal kelotok di Banjarmasin pada Sabtu (2/2/2019) dini hari, untuk menyusuri sungai menuju Lok Baintan.

Didampingi Kepala Bank Indonesia Kalimantan Selatan Herawanto dan rombongan, Dody melakukan sosialisasi terkait pentingnya menjaga kondisi uang kertas tetap baik dan layak edar.

"Kami ingin masyarakat bisa menghargai keberadaan uang kertas, dengan tetap menjaga secara baik dan tidak lusuh," katanya.

Salah satu caranya adalah dengan meminta masyarakat tidak menggumpal uang, tidak menceklek dengan steples dan lainnya, yang membuat uang kertas menjadi cacat.

Masyarakat, juga harus bisa menyimpan uang dalam tempat yang semestinya, misalnya di dompet dengan baik dan tetap lurus. Begitu juga saat transaksi, masyarakat harus bisa memperlakukan uang dengan baik.

Menurut Dody, tujuan keberadaan kas terapung adalah untuk menjaga agar kualitas uang di seluruh pelosok NKRI tetap terjaga kualitasnya dan layak edar.

"Kami menginginkan uang di seluruh NKRI adalah uang yang berkualitas dan layak edar sehingga sosialisasi dan penarikan uang tidak layak edar, kami lakukan secara berkala di seluruh daerah di Indonesia," katanya.

Seluruh tim BI tambah dia, akan bekerja keras agar rupiah bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri, dengan kualitas yang baik.

Dari beberapa uang yang beredar di Pasar Terapung, tambah dia, banyak yang kualitasnya sudah menurun, tetapi masih layak edar.

Ke depan, Bank Indonesia akan terus berupaya mengurangi jumlah uang lusuh dan tidak layak edar, dengan manarik dan menggantinya dengan yang baru.

Upaya Bank Indonesia untuk langsung mendatangi ke pusat-pusat transaksi keuangan, seperti di lokasi wisata Pasar Terapung, mendapatkan perhatian dari pengunjung maupun pedagang.

Kehadiran Dedy ke Banjarmasin juga sekaligus sebagai pembicara dalam seminar pengembangan ekonomi pesantren di Kalimantan Selatan yang dilaksanakan di Aula Bank Indonesia Kalimantan Selatna, Sabtu pagi.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Fajar Sulaiman

Bagikan Artikel: