Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

'Yang Gaji Kamu Siapa' Bukti Rudiantara Loyal pada Presiden

'Yang Gaji Kamu Siapa' Bukti Rudiantara Loyal pada Presiden Kredit Foto: WE
Warta Ekonomi, Jakarta -

Anggota Komisi XI DPR Mukhamad Misbakhun membela Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara sebagai pembantu presiden telah menunjukkan sikap proporsional dan loyalitas kepada negara.

"Saya memberikan apresiasi kepada Pak Rudiantara. Pernyataan Pak Rudiantara soal gaji PNS (pegawai negeri sipil), menunjukkan dia bersikap proporsional dan loyalitas kepada negara. Menteri sebagai pembantu presiden harus loyal," kata Misbakhun, kemarin.

Misbakhun mengatakan hal itu menanggapi polemik soal pernyataan Menteri Kominfo yang ramai di media sosial dengan tagar #YangGajiKamuSiapa. Anggota Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-KH Ma ruf Amin itu menuturkan, kritik kepada Rudiantara adalah hal wajar, tapi loyalitas menteri juga sangat diperlukan karena presiden harus memperoleh dukungan memadai dari para pembantunya di kabinet.

Baca Juga: Tim Jokowi Bela Rudiantara Soal Pernyataan 'yang Gaji Kamu Siapa?'

Baca Juga: Sandiaga: Rudiantara Itu Sahabat Saya, Jangan Politisasi Pernyataannya

Mantan PNS di Kementerian Keuangan itu menjelaskan, menteri adalah pejabat yang diangkat secara politis oleh presiden atau "political appointee".

Misbakhun menegaskan, pernyataan Rudiantara soal gaji PNS, bukan persoalan salah atau benar, tapi soal loyalitas seorang menteri kepada presiden. "Loyalitas seorang Rudiantara kepada Pak Jokowi, karena menjadi political appointee pilihan presiden," katanya.

Politisi Partai Golkar ini menjelaskan, soal gaji PNS semuanya bersumber dari APBN. Anggaran negara di APBN sumbernya adalah pajak, penerimaan negara bukan pajak (PNBP), dan hibah.

"Hibah digunakan untuk membayar gaji," ujarnya.

Misbakhun menambahkan, ada sumber pembiayaan lain di luar pajak, PNBP, ataupun hibah, yakni utang. Namun, sistem keuangan negara melalui APBN membuat sumber-sumber penerimaan tak bisa dipisah-pisahkan. Pembahasan alokasi APBN pun melibatkan pemerintah dan seluruh fraksi di DPR RI. "Kalau ada yang menyebut gaji PNS itu dibayar dari utang, karena memang pada prinsipnya semua uang yang masuk ke dalam APBN itu tidak mungkin dipisah-pisahkan satu per satu," kata dia. Gaji PNS sampai saat ini dibayarkan dengan lancar, karena pemerintah komit menjaga keberlanjutan fiskal.

"Tidak ada gaji PNS yang tertunda. Tidak ada gaji PNS yang tidak dibayarkan. Pemerintah mempunyai kemampuan untuk membayar gaji PNS tepat waktu," katanya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: