Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Laris Manis di AS, Gitar Indonesia Cetak Angka Fantastis

Laris Manis di AS, Gitar Indonesia Cetak Angka Fantastis Kredit Foto: Kemendag
Warta Ekonomi, Jakarta -

Produk perlengkapan dan alat musik Indonesia berhasil mencetak transaksi potensial sebesar US$1,3 juta atau senilai Rp19 miliar di pameran alat musik terbesar di dunia, National Association of Music Merchants (NAMM) Show 2019.

Pameran yang berlangsung pada 24-27 Januari 2019 di Anaheim Convention Center, California, Amerika Serikat (AS) ini diikuti oleh empat produsen alat musik Indonesia. Kesuksesan pameran ini dicapai atas dukungan Indonesian Trade Promotion Center Los Angeles (ITPC LA) yang berkomitmen mempromosikan produk Indonesia di pasar AS.

"Nilai ini masih akan terus bertambah, mengingat beberapa buyer masih dalam tahap negosiasi. Keberhasilan ini menunjukan produk-produk alat musik Indonesia semakin mendapatkan tempat di pasar AS," ujar Kepala ITPC LA Antonius A Budiman melalui keterangan resminya, Senin (4/2/2019).

Baca Juga: ITPC Jeddah Imbau Pelaku Usaha Urus Merek Dagang yang Diekspor ke Arab Saudi

Paviliun Indonesia, lanjut Antonius, menghadirkan empat produsen alat musik, yaitu Stephallen Guitars, Sugar Amplification Lab (Sugar Amps), Sjuman Instruments, dan Dr Case. Stephallen Guitars yang menjajakan Neoclassic Series atau gitar listrik telah berpartisipasi di The NAMM Show sejak 2011. Sedangkan Sugar Amps merupakan gitar yang terbuat dari kayu Sonokeling dengan ornamen klasik Jawa.

Selanjutnya, Sjuman Instruments menampilkan gitar seri Starchild 2018 dan New Stratosphere Starchild 2018. Sjuman Instruments adalah hasil karya musisi ternama Indonesia Aksan Sjuman yang mengawali karir bermusik sebagai pemain drum band Dewa dan baru kali ini mengikuti The NAMM Show.

"Meski Sjuman Instruments baru pertama kali mengikuti pameran, mereka sudah berhasil menarik perhatian para buyer. Salah satu Youtuber Rick Stickney mengatakan gitar Sjuman Instruments memiliki kualitas yang tidak kalah dengan gitar merek ternama lain dengan harga lebih terjangkau. Menurutnya, Sjuman Instruments adalah gitar terbaik untuk harga di kelasnya," jelas Antonius.

Selain itu, Paviliun Indonesia diperkaya oleh kehadiran produsen tas alat musik asal Bandung, Dr Case yang menghadirkan tas untuk alat-alat musik, seperti gitar, drum, dan perlengkapan alat musik lain. Keunggulan dari Dr Case ialah harganya yang bersaing dengan kualitas prima.

"ITPC LA akan terus mendukung produsen Indonesia memasuki pasar AS, tidak hanya sebagai merek AS, tetapi juga mengangkat mereknya sendiri di pasar AS," ungkap Antonius.

Untuk partisipasi The NAMM Show berikutnya, Indonesia akan memperluas promosi alat dan teknologi musik Indonesia dengan membawa produsen gitar, drum, efek gitar, pemetik gitar, dan aksesori musik lainnya.

"Kami berencana hadir dengan stan yang lebih besar untuk memaksimalkan promosi Indonesia pada pameran di 2020," kata Antonius.

Indonesia adalah pemasok alat musik gitar terbesar kedua ke AS setelah China. Pada periode Januari-Oktober 2018, ekspor alat musik Indonesia ke AS sebesar US$137,2 juta atau meningkat 2,5% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Untuk pengeras suara (amplifier), Indonesia adalah pemasok peringkat ke-8 dengan nilai ekspor sejumlah US$61,6 juta atau meningkat 1,23% dari periode yang sama di tahun sebelumnya.

Sementara untuk produk tas perlengkapan alat musik pada periode Januari-Oktober 2018, nilai ekspor Indonesia ke AS sebesar US$231,8 juta atau meningkat 50,85%. Nilai ini meningkat dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya yang senilai US$153,7 juta.

"ITPC LA optimis dengan tingkat pertumbuhan ini dan akan terus berupaya mempromosikan merek Indonesia di pasar AS," pungkas Antonius.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: