Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Indonesia Ekspor Elektronik ke AS, Potensi Total Nilainya Ratusan Juta Per Tahun

Indonesia Ekspor Elektronik ke AS, Potensi Total Nilainya Ratusan Juta Per Tahun Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Batam -

PT Sat Nusapersada yang berlokasi di Batam bersama dengan Pegatron Corporation, sebuah perusahaan elektronik yang berkantor pusat di Taiwan telah melakukan ekspor perdana produk pita lebar dan smarthome router ke Amerika Serikat (AS) pada Sabtu (2/2/2019), di Batam, Kepulauan Riau. Pelepasan ekspor tersebut diresmikan Wakil Presiden M. Jusuf Kalla didampingi Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto, dan Gubernur Kepri, Nurdin Basirun.

Pelepasan ekspor tersebut juga disaksikan Direktur Utama PT Sat Nusapersada, Abidin; Vice Chairman Pegatron Corp., Jason Cheng; Kepala Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI), Taipei, Didi Sumedi; dan Kepala Taipei Economic and Trade Office (TETO) Jakarta, John C. Chen.

“Potensi total nilai ekspor tersebut yaitu sebesar US$600 juta per tahun, serta dapat membuka lapangan kerja baru hingga 2.000 orang,” ungkap Didi Sumedi di Batam, Sabtu (2/2/2019).

Didi juga menjelaskan, industri komponen elektronik merupakan industri andalan Taiwan yang berkontribusi sebesar 28,03 persen terhadap total nilai produksi industri. Untuk itu, Indonesia harus menangkap peluang kerja sama dengan perusahaan Taiwan. Data terkini National Statistics Republic of China (Taiwan) juga menyebutkan bahwa industri komponen elektronik di Taiwan menyumbang 37,3% GDP industri manufaktur, disusul industri komputer, elektronik, dan produk optik sebesar 10,2%, serta industri bahan kimia sebesar 7,4%.

“Selain dengan Pegatron, kami juga berupaya membantu perusahaan elektronik dalam negeri agar dapat bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan elektronik lainnya di Taiwan. Ini baru dari satu sektor saja, belum lagi sektor lainnya seperti bahan kimia, logam, permesinan, dan lain-lain,” lanjut Didi.

Pada kesempatan itu, Dirut PT Sat Nusapersada menyampaikan, pihaknya bertekad untuk terus menjadi salah satu manufaktur ponsel pintar terbesar di Indonesia. Hingga saat ini, pihaknya telah memproduksi berbagai merek ponsel pintar ternama di dunia seperti Asus, Xiaomi, Huawei, Honor, dan Nokia yang dipasarkan di Indonesia, serta sisanya diekspor ke India, Jerman, dan Prancis.

Pegatron merupakan perusahaan pecahan dari ASUS yang berdiri pada 2007. Pegatron memiliki sembilan pabrik di Asia, Eropa, dan Amerika dengan produk utamanya berupa perangkat komputer, alat elektronik, dan perangkat komunikasi. Hanya dalam waktu 10 tahun saja, tepatnya pada 2018, Fortune Global 500 menempatkan Pegatron di peringkat ke-285 dunia berdasarkan nilai pendapatan yang dicapainya, yakni sebesar US$39,24 miliar. Pada tahun yang sama, Pegatron juga masuk ke dalam daftar The Top 100 Global Technology Leaders versi Thomson Reuters bersama sebelas perusahaan Taiwan lainnya.

Sementara itu, Didi juga menegaskan pesan yang disampaikan Menperin Airlangga bahwa Pemerintah Indonesia akan mendorong kerja sama investasi pada komponen industri elektronika dan telematika, seperti semi konduktor sebagai salah satu komponen utama.

“Diharapkan sektor elektronika dan telematika dapat semakin meningkatkan nilai tambah di dalam negeri,” tegas Didi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Kumairoh
Editor: Kumairoh

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: