Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dikunjungi Ribuan Wisatawan, Klenteng Tertua di Palembang Ini Dipercaya Bawa Banyak Rezeki

Dikunjungi Ribuan Wisatawan, Klenteng Tertua di Palembang Ini Dipercaya Bawa Banyak Rezeki Kredit Foto: Antara/Rivan Awal Lingga
Warta Ekonomi, Palembang -

Ribuan wisatawan domestik dan asing melakukan sembahyang Tahun Baru Imlek 2570 di Kwan Tie Miau, yang merupakan klenteng tertua di Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung, karena bersejarah dan dipercaya dapat mendatangkan keberuntungan, rezeki, dan kebahagiaan.

"Setiap Imlek dan hari besar keagamaan Kong Hucu lainnya ribuan perantau dan wisatawan menyempatkan diri sembahyang dan berdoa di klenteng ini," kata Pengurus Kelenteng Kwan Tie Miau Pangkalpinang Hari Soetantyo di Pangkalpinang, Selasa (5/2/2019) pagi.

Baca Juga: Hal-hal Ini yang Dilarang dan Boleh Dilakukan Saat Imlek, Sudah Tahu?

Ia memperkirakan sekitar 3.000 lebih umat Kong Hucu dari Pulau Bangka, Belitung dan luar daerah serta mancanegara datang silih berganti untuk sembahyang menyambut Tahun Baru Imlek pada Senin (4/2/2019) malam hingga Selasa pagi.

"Para pengunjung tidak hanya sekadar sembahyang mendoakan leluhur, dewa tetapi juga ingin mengetahui sejarah pendirian klenteng ini," ujarnya.

Ia mengatakan Klenteng Kwan Tie Miau dibangun pada 1846 dan merupakan salah satu bukti sejarah kedatangan rakyat dari China untuk bekerja di tambang timah di Pulau Bangka dan Belitung.

Menurut dia, pada zaman dulu klenteng ini merupakan salah satu tempat penampungan dan pertemuan para pekerja tambang timah asal China. Selain itu, bagi masyarakat Tionghoa yang akan merantau terlebih dahulu sembahyang dan berdoa agar mendapatkan keberuntungan di rantau.

"Bagi mereka yang sukses di rantau selalu datang dan menyumbangkan dana dan berbagai kebutuhan serta sarana pendukung ibadah di klenteng ini," katanya.

Ia mengatakan arsitektur bangunan Klenteng Kwan Tie Miau yang didominasi warna merah dan pada puncak bangunan terdapat lingkaran hitam putih sebagai simbol keseimbangan Ying dan Yang ini dilambangkan keberuntungan, rezeki, dan kebahagiaan.

"Masyarakat masih mempercayai bahwa klenteng ini dapat membawa keberuntungan dan kebahagian, sehingga masyarakat Tionghoa lokal dan luar daerah selalu menyempatkan diri untuk sembahyang dan berdoa di klenteng ini," katanya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: