Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

AS-China Makin Mesra, Rupiah Masih Perkasa

AS-China Makin Mesra, Rupiah Masih Perkasa Kredit Foto: Antara/Rivan Awal Lingga
Warta Ekonomi, Jakarta -

Hubungan antara AS dan China kian mesra usai dilaksanakannya perundingan dagang pekan lalu. Buktinya, setelah sebelumnya China yang bertandang ke AS, kini giliran AS yang dijadwalkan akan bertandang ke China pekan depan yang tentu saja untuk membahas perundingan dagang kedua negara itu. 

Baca Juga: Rupiahku Sayang, Rupiahku Malang

Bertambah mesranya AS-China menjadi momentum positif yang dimanfaatkan oleh pelaku pasar, khususnya kepercayaan investor terhadap dolar AS. Meskipun tidak signifikan, dolar AS terpantau telah menaklukkan dolar Australia (0,94%), dolar New Zealand (0,12%), dan dolar Kanada (0,18%). 

Sementara itu, dolar AS perlahan juga menunjukkan keperkasaaannya di hadapan mata uang Asia. Hingga pukul 10.00 WIB, dolar AS perkasa 0,15% di hadapan won dan 0,07% di hadapan dolar Singapura. 

Sayangnya, dolar AS tidak benar-benar mendapat dampa signifikan dari isu mesranya AS-China. Pasalnya, dolar AS kini terpantau dominan melemah di hadapan mata uang Asia. Dolar AS melemah 0,02% terhadap yuan, melemah 0,23% terhadap yen, dan melemah 0,06% terhadap baht. 

Lain dolar AS, lain pula rupiah. Di waktu yang sama, rupiah justru menjadi mata uang perkasa di hampir seluruh mata uang dunia. Rupiah hanya terpantau melemah 0,15% di hadapan yen. 

Baca Juga: Selamat, ya! Dolar AS Panen Raya

Meskipun nilai apresiasi rupiah terhadap dolar kian menipis, rupiah masih terus mencoba bertahan. Sempat menyentuh apresiasi sebesar 11%, kini nilai apresiasi rupiah berkurang menjadi 0,10%. 

Tak apa, itu juga sudah suatu prestasi bagi rupiah untuk tidak jatuh dalam dekapan dolar AS. Bahkan, rupiah kini bertengger di jajaran atas sebagai mata uang terbaik di Asia.

Rupiah menguat 0,15% terhadap yuan, menguat 0,11% terhadap dolar Hongkong, menguat 0,32% terhadap won, menguat 0,21% terhadap dolar Singapura, dan menguat 0,26% terhadap dolar Taiwan. 

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: