Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Benarkah Prabowo Pakai Konsultan Asing? Erick Thohir Punya Bukti

Benarkah Prabowo Pakai Konsultan Asing? Erick Thohir Punya Bukti Kredit Foto: Agus Aryanto
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketua TKN Jokowi-Ma'ruf, Erick Thohir, membenarkan pernyataan capres nomor urut 01, Jokowi yang menyebut Prabowo menggunakan konsultan asing. Pihaknya dan Jokowi sejak awal mengetahui ada keterlibatan orang asing yang membantu BPN Prabowo-Sandi. Bahkan bukti soal konsultan asing itu sudah tersebar di media sosial.

"Contoh saja soal konsultan asing. Di media sosial juga sudah ada buktinya keberadaan orang asing di belakang BPN. Propaganda Rusia itu yang dimaksud konsultan asing yang dipakai. Dan kita tahu, beliau tahu konsultannya bukan satu atau dua saja. Dari negara lain juga ada," ujarnya di Jakarta, Rabu (6/2/2019).

Baca Juga: Sssttt, Erick Thohir Ngomongin Jokowi di Semarang

Menurut Erick, pernyataan Jokowi merupakan cara untuk menyampaikan data dan fakta. Semuanya itu telah melalui perhitungan yang cermat. Apalagi berdasarkan hasil survei pascadebat, berdasarkan survei dari Lingkaran Survei Indonesia (LSI), undecided voters berada di angka 18 persen.

"Intinya menjelaskan ada manfaat jangka pendek dan ada jangka panjang. Sama seperti menanam pohon buah, kan tak ujug-ujug langsung berbuah. Ini yang bagaimana undecided voters perlu dijelaskan. Lalu selanjutnya bagaimana Pak Jokowi akan kembangkan sumber daya manusia kita," terangnya.

Ia menambahkan, pihaknya akan terus menyampaikan data dan fakta untuk meluruskan berbagai isu yang tidak benar. Selama ada data dan fakta yang diputarbalikkan, pihaknya akan menggunakan data sebanyak mungkin untuk meluruskan isu yang ada.

"Kenapa pakai data? Contohnya begini. Paslon 02 menjanjikan gaji pegawai akan dinaikkan. Tapi di lain pihak, dia tak konsisten karena menurunkan pajak negara. Dari mana untuk membiayainya? Apakah nanti negara kita kayak Venezuela atau Yunani yang krisis? Yunani krisis karena pemasukan dan pengeluaran tak seimbang. Makanya bicara harus pakai data kan," jelasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Irfan Mualim
Editor: Irfan Mualim

Bagikan Artikel: