Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Titik BBM Satu Harga Akan Kembali Ditambah di Sulawesi

Titik BBM Satu Harga Akan Kembali Ditambah di Sulawesi Kredit Foto: Antara/MN Kanwa
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Pertamina (Persero) menargetkan pendirian 39 lembaga penyalur BBM Satu Harga pada tahun ini di wilayah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (3T) yang sulit dijangkau karena keterbatasan infrastruktur. Untuk wilayah Sulawesi, khususnya Sulawesi Tengah (Sulteng), tahun ini akan dibangun tiga lokasi BBM Satu Harga. Sehingga, total akan ada enam lokasi BBM Satu Harga di wilayah itu.

Pada 2018, Pertamina Marketing Operation Region (MOR) VII telah menuntaskan 100% target BBM Satu Harga yang diamanahkan pemerintah, yakni sembilan lokasi di Sulawesi. Sebanyak tiga titik berlokasi di Sulteng, satu lokasi di Sulawesi Tenggara (Sultra), satu di Gorontalo, serta empat di Sulawesi Utara (Sulut).

Setiap bulan, Pertamina MOR VII rata-rata menyalurkan BBM Satu Harga sebesar 1.588 kiloliter (kl). Meliputi premium 1.133 kl, solar 389 kl, dan pertalite 67 kl kepada seluruh lembaga penyalur di Sulawesi. Dari jumlah tersebut, 329,67 kl disalurkan di Sultra, 840 kl di Sulteng, 372 kl di Sulut, dan 46,67 kl di Gorontalo.

Baca Juga: Terbukti! BBM Satu Harga Mampu Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat Kelas Bawah

General Manager MOR VII, Werry Prayogi menyatakan, banyak tantangan yang dihadapi dalam menyalurkan BBM Satu Harga di Sulawesi.

"Perjalanan yang di tempuh cukup jauh, misalnya ke Kepulauan Togean menggunakan kapal sejauh 200 km dengan waktu tempuh 24 jam," jelas Werry dalam keterangannya, Rabu (6/2/2019).

BBM Satu Harga merupakan komitmen Pertamina untuk menyediakan energi yang berkeadilan bagi seluruh masyarakat Indonesia, terutama di daerah 3T. Sesuai amanat UU Migas Nomor 22 Tahun 2001 dan UU Energi Nomor 30 Tahun 2007.

Kehadiran BBM Satu Harga di wilayah Sulawesi banyak dinikmati petani, nelayan, dan pelaku usaha kecil di wilayah 3T. Berbagai usaha antara lain transportasi, perdagangan, industri rumah tangga, perikanan, dan pertanian terus menggeliat sejalan dengan kemudahan dan ketersediaan BBM dengan harga yang terjangkau.

"BBM Satu Harga telah mendorong aktivitas perekonomian di daerah 3T karena masyarakat semakin mudah mendapatkan akses BBM. Harga BBM yang sebelumnya berkisar Rp25.000 hingga Rp30.000 per liter kini jauh menurun menjadi Rp6.450 untuk premium dan Rp5.150 untuk solar," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: