Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dukungan Investasi dari Bekraf untuk Sineas Indonesia

Dukungan Investasi dari Bekraf untuk Sineas Indonesia Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) memberikan 2 bentuk dukungan untuk film Indonesia yang tayang di Festival Film Berlinale, yakni promosi dan investasi. Secara khusus, dukungan investasi itu bekerja sama dengan Torino Film Lab (TFL) dan bertujuan membantu sineas Indonesia memasuki pasar film global.

Deputi Pemasaran Bekraf Joshua Simandjuntak berujar, kemitraan itu terjalin untuk pertama kali pada 2017. Mereka mengirimkan 2 proyek film Indonesia dalam Torino Film Festival di Turin, Italia. Di sana, sineas berkesempatan belajar bersama ahli di bidang produksi film dunia.

“Setiap tahun, kami mengirim 2 orang sineas untuk menambah ilmu dengan maestro. Tahun 2017, kami membawa proyek film Autobiography ke sana. Harapannya, Indonesia bisa menciptakan film sekelas internasional dengan meningkatkan kualitas sineasnya,” papar Joshua, Rabu (6/2/2019).

Proyek film Autobiography yang dibesut oleh Makbul Mubarak terpilih ke dalam Berlinale Talents Project Market. Proyek itu bagian dari Berlinale Co-Production Market di European Film Market 2019, salah satu pasar film terbesar Eropa.

Joshua menambahkan, “Setiap tahunnya, panitia Berlinale Talent Project Market hanya memilih 10 proyek dari 10 ribu pengajuan yang diterima.”

Dalam ajang itu, akan ditayangkan trailer pendek dari sebuah proyek film kepada para investor. Untuk Autobiography sendiri, harapannya sudah bisa ditayangkan pada 2020 mendatang setelah proses produksi selama 1 tahun.

Mengenai hal itu, Joshua pun berharap, “Semoga bisa bertemu dengan investor supaya bisa mengembangkan proyeknya menjadi film yang lengkap.”

Autobiography merupakan proyek film karya sineas Indonesia pertama yang berhasil menembus Berlinale Co-Production Market, dalam 5 tahun terakhir. Reputasi ajang itu terkenal sangat kompetitif. Komite seleksi juga mempertimbangkan rekam jejak pembuat film dana pa saja proyek film yang tengah mereka garap sebagai kriteria penilaian.

Melalui ajang itu, proyek film Autobiography diharapkan dapat memperoleh co-production dengan satu negara Eropa. Dengan begitu, tim dapat mengakses pendanaan film seperti CNC di Perancis, HBF+ di Belanda, atau WCF Europe di Jerman.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Kumairoh

Bagikan Artikel: