Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ah, Influencer untuk Bisnis Restoran Enggak Melulu Menjanjikan, Ini Buktinya!

Ah, Influencer untuk Bisnis Restoran Enggak Melulu Menjanjikan, Ini Buktinya! Kredit Foto: Unsplash/Eaters
Warta Ekonomi, Jakarta -

Akhir-akhir ini, konsep pemasaran influencer restoran telah muncul sebagai cara yang lebih mudah untuk menarik dan terlibat dengan pelanggan. Jika otoritas tepercaya mengatakan hal-hal baik tentang restoran Anda, yang didasarkan pada pengalaman mereka sendiri, maka pengikut mereka lebih cenderung mempercayainya.

Baca Juga: 5 Strategi Pasarkan Bisnis dengan Manfaatkan Influencer

Ini adalah alasan utama mengapa restoran mulai aktif terlibat dengan influencer mikro seperti blogger makanan dan pengulas restoran. Jenis pemasaran seperti ini masih relatif murah jika dibandingkan dengan sistem pemasaran yang lain, namun jika pilihan influencer Anda tepat.

Sementara manfaat dari berkolaborasi dengan blogger makanan dan pengulas sebagai strategi pemasaran konkret tidak dapat diabaikan, juga tidak dapat dipungkiri bahwa praktik ini sedang banyak disalahgunakan.

Manfaat Pemasaran Influencer Mikro

Bentuk tradisional dari pemasaran influencer adalah melibatkan influencer industri terkemuka atau selebritas sebagai duta merek dan menjalankan iklan siaran di televisi dan radio. Untuk satu restoran yang berfokus pada audiens lokal, pemasaran influencer mikro adalah cara yang harus dilakukan.

Baca Juga: Peran Penting Mikro Influencer dalam Pemasaran Produk

Influencer mikro ini memiliki ceruk pengikut yang biasanya khusus untuk wilayah tertentu. Misalnya, blogger makanan Delhi akan memiliki mayoritas pengikut mereka dari Delhi. Jika Anda berkolaborasi dengan influencer restoran seperti itu, mereka akan berbicara tentang restoran Anda, memposting gambar, video, dan memasang ulasan di media sosial dan situs ulasan restoran, dan itu akan membantu Anda meningkatkan visibilitas, dan mendapatkan kredibilitas untuk restoran dan merek Anda.

Sisi Gelap

Meskipun pemasaran influencer restoran tampaknya merupakan cara yang tepat, masih ada beberapa hal yang perlu dijaga sebelum terlibat di dalamnya. Jika tidak dilakukan dengan benar, kolaborasi aktif dengan blogger makanan dan pengulas restoran berpotensi dapat membahayakan bisnis Anda.

Masalah terbesar dengan terlalu banyak terlibat dalam pemasaran influencer restoran adalah hal itu mengarah pada dampak langsung pada bisnis Anda.

Baca Juga: Digital Influencer Miliki Pengaruh Kuat terhadap Bisnis, Coba Terapkan Metode Ini

Ulasan yang meningkat dapat mengakibatkan peningkatan ekspektasi yang tidak masuk akal di antara calon pelanggan Anda. Setelah Anda berkolaborasi dengan influencer, dan Anda menjadi terlihat oleh berbagai pelanggan, dan ketika mereka melihat hal-hal baik yang ditulis tentang restoran Anda di seluruh media sosial, Anda secara otomatis meningkatkan harapan sebagian besar dari mereka.

Terlepas dari ini, Anda juga perlu mengambil langkah mundur dan mempertimbangkan apakah Anda benar-benar siap untuk memenuhi pemasaran influencer bisnis restoran yang tiba-tiba akan menghasilkan.

Lantas, Solusinya?

Meminta ulasan yang tulus dari pelanggan dan kemudian mempromosikannya untuk meningkatkan visibilitas dan kredibilitas merek restoran sebagai alternatif dari keseluruhan konsep pemasaran influencer bisa menjadi salah satu solusi. Namun, influencer masih dan akan terus mendominasi kancah pemasaran restoran.

Baca Juga: Konsumen Makin Cerdas, Influencer Marketing Bisa Jadi Pilihan Tepat Promosi Merek Anda

Dengan demikian, tanggung jawab sosial dari restoran yang terlibat dalam pemasaran influencer tersebut untuk menjaga sistem tetap bersih dan tanpa insentif berbayar. Mengundang blogger makanan dan mendorong mereka untuk menulis tentang pengalaman mereka adalah satu hal yang lebih baik daripada sekadar membayar mereka dengan imbalan ulasan positif.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Clara Aprilia Sukandar
Editor: Clara Aprilia Sukandar

Bagikan Artikel: